Antisipasi Bencana di Momen Natal dan Tahun Baru, Pemkot dan BPBD Yogyakarta Bangun Posko Siaga Darurat
BPBD Yogyakarta bangun posko siaga darurat untuk antisipasi bencana di Natal dan Tahun Baru-Foto by warta.jogjakota.go.id-
Nur menyatakan status siaga darurat bencana itu mulai 1- 31 Desember 2024 dan akan diperpanjang dengan melihat situasi dan kondisi. Penetapan status itu juga mempertimbangkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait intensitas curah hujan yang diprediksi sangat tinggi mulai November sampai Februari 2025.
“Laporan dari BMKG hujan akan begitu tinggi intensitasnya dan disertai petir serta angin kencang. Tentunya dimungkinkan bisa berakibat ke berbagai kejadian bencana seperti banjir, tanah longsor, atap rumah rusak, pohon tumbang dan sebagainya, maka perlu adanya status siaga darurat,” terangnya.
Kejadian Bencana di Kota Yogyakarta
Nur menyebut di bulan November sampai Desember sudah ada 54 kejadian bencana di Kota Yogyakarta seperti atap rumah rusak karena angin kencang, tanah longsor dan paling banyak pohon tumbang.
Terbaru kejadian hujan disertai petir dan angin kencang pada Kamis (26/12/2024) sore menimbulkan dampak di beberapa lokasi di Kota Yogyakarta antara lain pohon tumbang yang menimpa kendaraan parkir, atap rumah dan akses jalan.
Petugas BPBD Kota Yogyakarta bersama relawan langsung melakukan evakuasi dan asessment serta fasilitasi kebutuhan seperti terpal.
“Untuk (potensi luapan) sungai, kita sudah adakan monitoring lewat telemetri dan sudah otomatis nanti tersampaikan di Pusdalops BPBD. Setelah itu kita sampaikan lewat EWS. Kita juga sudah punya link dengan Kabupaten Sleman, sehingga monitor masalah informasi sungai sudah bisa dilaksanakan secara bagus,” papar Nur.
Masyarakat diimbau waspada dan turut memantau perubahan cuaca serta segera melaporkan jika terjadi bencana.
Masyarakat dapat melaporkan ke posko melalui telp/WA di nomor 08112828911 atau bisa melalui frekuensi radio 149.700 Mhz, Duplek – 9.750 Mhz, Tone 88.5 hz.
Nur menuturkan frekuensi komunikasi radio juga ditingkatkan menjadi 3 kali sehari dari biasanya 2 kali sehari.
Perhatikan Kondisi Cuaca dan Situasi
“Pada masa tahun baru biasanya masyarakat menumpuk di berbagai tempat melakukan aktivitas berkumpul sehingga kami mengimbau untuk tetap memperhatikan kondisi cuaca dan situasi. Mengedepankan unsur hati-hati dan penyelamatan diri. Masyarakat di wilayah seperti Kampung Tangguh Bencana (KTB) bisa siaga di wilayah,” ucapnya.
BACA JUGA : UMY Fasilitasi Riset 15 Bidang Ilmu dalam Konferensi Internasional ICoSI dan UMYGrace 2025
BACA JUGA : Pastikan Keselamatan Perjalanan Libur Nataru, Puluhan Pengemudi Bus Ikuti Tes Narkoba
Adapun pemantauan kondisi sungai dilakukan dengan peralatan telemetri yang bisa dipantau jarak jauh dari ruang kontrol di Kantor BPBD Kota Yogyakarta. Terutama untuk memantau ketinggian air sungai.
Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan (Pusdalops) Bencana (BPBD Kota Yogyakarta, Ariyanto Wibowo menambahkan dari pemantauan di telemetri, jika ketinggian air sungai melebihi batas akan dibunyikan peringatan dini early warning system (EWS).
“Pengawasan sungai selama 24 jam. EWS di Sungai Buntung dan Belik sudah otomatis tapi untuk membunyikannya tetap dari sini (ruang kontrol). Untuk ews di Sungai Code, Winongo dan Gajah Wong masih manual di lokasi ada pengeras suara kita informasikan dari kantor. (EWS) yang paling sering dibunyikan di Sungai Belik karena batas ketinggian airnya 80 meter,” tandas Ariyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: warta.jogjakota.go.id