Balai Bahasa DIY Luncurkan 97 Buku Cerita Anak, Upaya Dukung Penguatan Literasi dan Revitalisasi Bahasa Jawa

Balai Bahasa DIY Luncurkan 97 Buku Cerita Anak, Upaya Dukung Penguatan Literasi dan Revitalisasi Bahasa Jawa

Balai Bahasa DIY sukses menggelar acara Peluncuran Produk Penerjemahan 2024 yang berlangsung di Gedung Pertunjukan, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta-jogja.tribunnews.com-

BACA JUGA : Indeks Literasi Keuangan Belum Seimbang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM

Diharapkan, melalui sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, buku cerita anak berbahasa Jawa-Indonesia ini dapat menjadi bagian penting dalam mengembangkan budaya literasi di Indonesia.

Bunda Literasi DIY Ajak Masyarakat Tingkatkan Literasi Anak Lewat Cerita dan Budaya

Bunda Literasi DIY, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam, mengajak masyarakat, khususnya orang tua dan pendidik, untuk menjadikan kegiatan membaca dan bercerita sebagai kebiasaan sehari-hari. GKBRAy menekankan pentingnya pendidikan tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga pembentukan karakter. Ia menyatakan bahwa budaya dan cerita memainkan peran penting dalam proses ini.

“Cerita adalah jembatan, bukan hanya untuk menyampaikan pesan moral, tetapi juga untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur budaya kita,” ujar Gusti Putri.

Kegiatan yang diadakan tersebut mengangkat cerita anak dalam bahsa Jawa dan bahasa Indonesia sebagai bentuk pengenalan kekayaan budaya kepada generasi mendatang. Gusti Putri juga mengapresiasi upaya Balai Bahasa DIY yang turut mendukung pengembangan literasi melalui penerjemah cerita.

BACA JUGA : Peringati Hari Pahlawan Nasional, Bapas Jogja Selenggarakan Lomba Literasi, Antusiasnya Tinggi

BACA JUGA : Komunitas Penggerak Literasi Brebes Ikut Mencerdaskan Anak Bangsa

Selain itu, GKBRAy mengajak orang tua dan pendidik untuk menanamkan kebiasaan membaca dan bercerita, baik di rumah maupun di sekolah.

“Dengan demikian, kita tidak hanya membangun anak-anak yang cerdas secara individual, tetapi juga anak-anak yang kaya hati dan jiwanya,” tambahnya.

Sebagai penutup, GKBRAy berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah berarti untuk membangun generasi yang lebih baik, yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mencintai budaya dan menghargai nilai-nilai kehidupan.

“Mari kita terus upayakan pelestarian bahasa dan budaya kita, karena dari rumahlah anak-anak mulai mengenal dunia literasi,” pungkas Gusti Putri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.tribunnews.com