Balai Bahasa DIY Luncurkan 97 Buku Cerita Anak, Upaya Dukung Penguatan Literasi dan Revitalisasi Bahasa Jawa

Balai Bahasa DIY Luncurkan 97 Buku Cerita Anak, Upaya Dukung Penguatan Literasi dan Revitalisasi Bahasa Jawa

Balai Bahasa DIY sukses menggelar acara Peluncuran Produk Penerjemahan 2024 yang berlangsung di Gedung Pertunjukan, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta-jogja.tribunnews.com-

Selain itu, peluncuran ini juga bertujuan mendukung revitalisasi bahasa Jawa, yang meskipun sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan pemakaiannya di kalangan generasi muda.

“Dengan buku berbahasa Jawa, diharapkan bisa mengenalkan kosa kataa bahasa Jawa kepada anak-anak sejak dini,” tambahnya.

BACA JUGA : GKBRAA Paku Alam Kenalkan Batik Pakualaman Lewat Buku

BACA JUGA : Buku Te Tegal Karya Akhmad Zubaedi, Ungkap Sejarah Hingga Legenda yang Pernah Terjadi di Tegal

Di sisi lain, Dwi Pratiwi menekankan pentingnya internasionalisasi bahasa Indonesia melalui buku yang menggabungkan dua bahasa ini.

“Buku ini tidak hanya ditujukkan untuk pembaca lokal, tetapi juga untuk pengenalan bahasa dan budaya Indonesia kepada masyarakat asing, khususnya mereka yang belajar bahasa Indonesia melalui program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing),” ujarnya.

Selain buku cerita anak, Balai Bahas DIY juga telah melaksanakan berbagai inovasi, salah satunya adalah melalui kolaborasi dengan Duta Bahasa. Pada tahun 2023, Balai Bahasa DIY berhasil mengubah manuskrip koleksi dari Pulau Maklumahaya menjadi komik yang berjudul Telok Bursa.

Karya tersebut berhasil meraih juara kedua di tingkat nasional, yang menunjukkan keberhasilan inovasi dalam mendekatkan budaya lokal kepada anak-anak.

BACA JUGA : Pentingnya Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila sebagai Sarana Sosialisasi PIP di Masyarakat

BACA JUGA : Tingkatkan Minat Literasi, Pemkot Yogyakarta dan SMP Negeri 3 Yogyakarta Resmikan Aplikasi Pojok Baca Digital

Dwi Pratiwi berharap, melalui berbagai inisiatif seperti ini, masyarakat, khususnya generasi muda, dapat semakin dekat dengan bahasa dan budaya Jawa.

“Kami berharap karya-karya ini dapat menjadi jembatan untuk melestarikan bahasa dan budaya Jawa, sekaligus memperkenalkan bahasa Indonesia lebih luas di tingkat internasional,” ujar Dwi Pratiwi.

Balai Bahasa DIY juga berharap agar pemilik manuskrip lainnya di Yogyakarta dapat terinspirasi untuk berkolaborasi dalam pengembangan literasi daerah. Beberapa naskah manuskrip koleksi Balai Bahasa DIY telah berhasil diterjemahkan dan disusun menjadi buku cerita anak yang menarik dan mendidik.

Melalui peluncuran ini, Balai Bahasa DIY ingin memastikan bahwa produk penerjemah mereka dapat diakses dan dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin orang, baik di Yogyakarta maupun di luar daerah, guna mendukung pengembangan pendidikan dan literasi di Indonesia.

BACA JUGA : Optimalisasi Peran Perpustakaan, DPK Kota Yogyakarta akan Terus Tingkatkan Literasi untuk Para Generasi Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.tribunnews.com