Stasiun Yogyakarta Jadi Pameran Batik, Kolaborasi KAI Lestarikan Budaya Sekaligus Perkenalkan Kekayaan Batik

Stasiun Yogyakarta Jadi Pameran Batik, Kolaborasi KAI Lestarikan Budaya Sekaligus Perkenalkan Kekayaan Batik

Sejumlah kain batik terpanjang dengan indah di Hall Pintu Timur Stasiun Yogyakarta-jogja.suara.com-

Jalur ini berperan penting dalam pengangkutan hasil bumi, termasuk indigo (nila), salah satu pewarna alami yang menjadi komoditas ekspor unggulan pada masa itu.

Pewarna biru ini memiliki keterkaitan erat dengan batik Vorstenlanden, yang menonjolkan motif klasik dengan warnawarna simbolis.

Bambang mengungkapkan bahwa Daop 6 mempersilakan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan non commercial public space stasiun secara gratis untuk melakukan kegiatan-kegiatan bersifat non komersial seperti pameran, kampanye, sosialisasi, dan lainnya.

BACA JUGA : KAI Daop 6 Yogyakarta Lakukan Penggantian Bantalan Rel dengan Sintesis Jelang Libur Nataru

BACA JUGA : Permintaan Tiket Masih Tinggi, Daop 6 Jogja Sediakan KA Tambahan Solo Balapan-Pasar Senen

“Kami berharap stasiun-stasiun Daop 6 Yogyakarta dapat terus menghadirkan kebahagiaan serta hal-hal baru yang bermanfaat bagi pelanggan dan tentunya membuat perjalanan kereta api semakin berkesan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua I Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Laretna T. Adishakti menuturkan bahwa pameran ini menjadi pengingat bahwa batik bukan sekadar seni tekstil. Melainkan representasi sejarah, ekonomi, alam dan budaya.

“Melalui Stasiun Yogyakarta dan Lempuyangan, kita memahami bagaimana kereta api turut melestarikan dan menyebarluaskan kekayaan budaya ini, menghubungkan Yogyakarta dengan berbagai wilayah lain, dan memperkuat identitas bangsa,” kata Laretna.

Dia berharap dengan pameran ini bisa memberikan lebih banyak inspirasi kepada para generasi muda. Terlebih untuk terus menjaga dan mengembangkan pusaka budaya Indonesia.

BACA JUGA : Pamerkan Batik dari Banyak Desainer, Fashion Show Dadakan di Malioboro Tarik Antusias Warga

BACA JUGA : Kibarkan Eksistensi Yogyakarta di Ranah Dunia Lewat Festival Batik

“Sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya kolaborasi antara transportasi, alam, budaya, dan sejarah,” kata Laretna.

Tidak hanya pameran, kegiatan bertajuk Roadshow Batik bersama KAI ini juga menghadirkan beberapa kegiatan menarik. Di antaranya adalah Pameran Batik, kemudian juga ada Fashion Show Batik, Nyanting dan Healing, Jogja Walking Tour, dan masih banyak lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.suara.com