Jumlah Pedagang Pasar di Bantul Alami Penurunan, Diprediksi Sampai 6,3 Persen

Jumlah Pedagang Pasar di Bantul Alami Penurunan, Diprediksi Sampai 6,3 Persen

Jumlah pedagang pasar di Bantul menurun sampai 6,3 persen-m.harianmerahputih.id-

JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul mencatat hingga 10 Desember 2024, ada penurunan jumlah pedagang.

Penurunan ini diprediksi mencapai 6,3 persen dari total 11.000-an pedagang yang selama ini berjualan di 33 pasar rakyat yang dikelola Pemkab Bantul.

“Penyebab adanya penurunan jumlah pedagang itu karena tidak ada regenerasi pedagang, penurunan minat penerus meneruskan usaha dari keluarganya hingga banyak pedagang yang usia muda memilih menjual barang dagangan melalui online,” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perdagangan DKUKMPP Bantul, Zona Paramitha, Selasa (10/12/2024).

Menurut Zona, sejauh ini pihaknya telah berusaha untuk menekan adanya penurunan jumlah pedagang. Salah satunya di 2025, DKUKMPP Bantul akan melakukan riset terkait keberadaan pasar tradisional yang ada.

BACA JUGA : Omzet Pedagang Turun 26,7 Persen, Pemkab Bantul Lakukan Inovasi Rebranding Lima Pasar

BACA JUGA : Rencana Relokasi Pedagang Teras Malioboro 2, PKL Dukung Kebijakan Pemerintah

Melalui riset yang menyasar tidak hanya pedagang tapi juga pembeli akan didapatkan arah dari pengelolaan pasar ke depan.

“Rencana kami, riset digelar dari Januari sampai April di lima pasar tradisional yang besar, seperti Pasar Bantul, Pasar Piyungan, Pasar Angkruksari, Pasar Mangiran dan Pasar Niten. Nanti hasilnya akan kelihatan, pasar itu akan kami apakah ke depan. Apakah nanti akan kami ubah konsepnya dengan menambah adanya tempat tongkrongan dan lainnya,” jelas Zona.

Zona mengungkapkan, hasil riset nantinya juga akan dikonsultasikan dengan para akademisi yang digandeng untuk pengelolaan pasar ke depan.

Sebab ia memandang dengan pendekatan riset, maka kesahihan data dan juga arah pengelolaan pasar akan lebih terarah.

BACA JUGA : Festival Angkringan Siap Digelar di Seluruh Pasar Tradisional Yogyakarta

BACA JUGA : Yogyakarta dan Slovenia Jalin Kerja Sama, Buka Potensi Jendela Bisnis Baru ke Pasar Eropa

Sebab, diakui oleh Zona, hasil riset tersebut juga akan berdampak kepada rencana revitalisasi Pasar Mangiran dan Pasar Piyungan yang telah diajukan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI agar mendapatkan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2025.

Sekretaris DKUKMPP Bantul Husin Bahri mengatakan, salah satu dasar pihaknya mengajukan Pasar Mangiran dan Piyungan mendapatkan DSK karena kedua pasar tersebut juga berada di jalur wisata yang berbatasan dengan kabupaten lain di DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com