Penguatan Pondasi Organisasi, Puncak Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan DIY Sukses Digelar
Puncak peringatan hari ulang tahun Dharma Wanita Persatuan DIY ke-25 sukses digelar-Foto by warta.jogjakota.go.id-
JOGJA, diswayjogja.id - Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-25 Dharma Wanita Persatuan (DWP) DIY Tahun 2024 dilaksanakan di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pada Senin (09/12/2024).
Hadir dalam acara puncak Peringatan tersebut GKBRAA Paku Alam sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan DIY sekaligus melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan YME.
Acara diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Dharma Wanita Persatuan oleh Paduan Suara DWP BDP DIY.
Kemudian dilanjutkan dengan laporan Ketua Panitia, sambutan Ketua DWP DIY dan pembacaan sambutan Gubernur DIY oleh Asisten Bidang Pemberdayaan dan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY.
BACA JUGA : 31 Tindak Pidana Korupsi, Kejati DIY Selamatkan Uang Negara Rp14,6 Miliar
BACA JUGA : UMKM di Sleman Butuh Ide Fresh dari Gen Z dalam Promosi Produk Lewat Media Online
Pondasi Transformasi Dharma Wanita Persatuan
Asisten Bidang Pemberdayaan dan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY, Pembayun Setyaning Astuti saat membacakan sambutan menyampaikan bahwa, terkait dengan tema HUT DWP kali ini yaitu penguatan pondasi transformasi organisasi Dharma Wanita pusat menuju Indonesia emas 2045, setidaknya ada dua karakteristik yang sangat lekat dengan kepemimpinan Dharma wanita.
Yaitu, bahwa setiap pemimpin termasuk pemimpin wanita haruslah memiliki watak wong catur yakni Retno, Asri, Curiga dan Paksi. Hal tersebut, sesuai ajaran kepemimpinan yang dikutip dari khasanah budaya Jawa, Serat Wulang Jayanegara.
Pembayun menguraikan dua karakteristik tersebut yang Pertama adalah Retno atau Permata. Wataknya adalah pengayom dan pengayem karena khasiat batu permata bisa memberikan ketentraman dan perlindungan terutama bagi bawahan.
Kedua adalah watak Estri atau wanita yang menggambarkan sifat pemimpin yang arif, berbudi luhur, sabar, bersikap santun, mengalahkan tanpa kekerasan serta bijak dalam melakukan pendekatan sosial dan kultural.
Bahwa setiap perempuan mesti memiliki kemandirian secara ekonomi agar dirinya punya kuasa dan posisi dalam hubungan rumah tangga.
Penguatan Kaum Perempuan
Sejalan dengan upaya tersebut mesti dilakukan penguatan agar kaum perempuan memiliki posisi yang baik di bidang politik, ekonomi dan sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rri.co.id