Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Banjir, Intensitas Hujan di Area Puncak Gunung Merapi Alami Peningkatan
Intensitas hujan di area puncak Gunung Merapi meningkat, masyarakat di sungai-sungai berhulu Gunung Merapi diminta meningkatkan kewaspadaan-jogjapolitan.harianjogja.com-
Guguran lava juga tercatat delapan kali terjadi ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimal 1.500 meter dan satu kali ke arah barat (hulu Kali Senowo) sejauh maksimal 500 meter.
“Suara guguran terdengar satu kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil,” imbuhnya.
BACA JUGA : Usai Mundur, Gus Miftah Tetap akan Berdakwah dengan Kalimat yang Lebih Santun
BACA JUGA : Satpol PP Bantul Pastikan Tetap Gelar OTT Sampah di Sejumlah Lokasi Meski Libur Natal dan Tahun Baru
Morfologi kubah barat daya disebut Agus teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lava dan awan panas guguran. Untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan.
“Berdasarkan analisi morfologi dari kamera Babadan2, volume kubah barat daya mengalami pertumbuhan terukur sebesar 3.272.300 meter kubik. Sedangkan untuk kubah tengah tetap, sebesar 2.362.800 meter kubik,” jelas Agus.
Merujuk hasil pengamatan visual dan instrumental aktivitas Gunung Merapi, disimpulkan bahwa saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat SIAGA.
Data pemantauan menunjukkan peningkatan gempa VTB dan deformasi Gunung Merapi. Data ini mengindikasikan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
BACA JUGA : Dinpar Bantul Perkirakan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bantul Selama Libur Nataru Menurun
BACA JUGA : 1.160 Warga Lansia Yogyakarta Menerima Bantuan dari Pemkot Sebanyak Rp 600.000
Agus menjelaskan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada sektor tenggara potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.
“Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com