Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dinilai Efektif Beri Dampak Nyata, Siswa di Bantul Nambah Berat Badan

Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dinilai Efektif Beri Dampak Nyata, Siswa di Bantul Nambah Berat Badan

Pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di dua SD di Kabupaten Bantul dinilai efektif dan memberi dampak nyata kepada siswa--iStockphoto

JOGJA, diswayjogja.id - Pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di dua SD (Sekolah Dasar) yakni SDN Ngebel dan SDN Tlogo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul sejak 7 Oktober 2024 lalu dinilai efektif dan memberi dampak nyata kepada siswa.

Kepala SDN Tlogo Subiyanto mengatakan meski sempat ada beberapa siswa yang enggan meminum susu dan menyantap makan gratis bergizi, tetapi dalam perkembangannya, pelaksanaan program tersebut justru memberi banyak manfaat bagi siswanya.

“Saya lihat ada beberapa anak, sejak ada program ini berat badannya naik satu sampai dua kilogram. Ini menandakan jika program ini ada efek baiknya,” kata Subiyato, Rabu (4/12/2024).

Meski enggan merinci besaran biaya makan bergizi gratis yang diberikan setiap hari, tetapi Subiyanto berharap ke depan, program ini bisa dijalankan.

BACA JUGA : Infeksi Leptospirosis Kian Merebak di Musim Hujan, Dinkes Yogyakarta Imbau Masyarakat untuk Terapkan PHBS

BACA JUGA : Bantu mahasiswa Disabilitas Belajar dan Beraktivitas Tanpa Hambatan, UAJY Resmikan Unit Layanan Disabilitas

Begitu juga dengan keputusan dari Pemerintah Pusat jika nanti biaya makan gratis bergizi diberlakukan senilai Rp 10.000 per anak.

“Kami hanya sebagai penerima manfaat, jadi kami akan menerima saja nanti. Soal berapa kami tidak masalah,” ujar dia.

Kepala SDN Ngebel, Dalija mengaku jika pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis digelar selama tiga bulan yakni bulan Oktober, November, dan bulan Desember 2024.

Semua siswa di tempat ini menikmati menu makan siang gratis yang sudah disediakan oleh UMY Boga.

Terkait dengan menu makan bergizi gratis, Dalija mengatakan setiap hari berganti. Pada hari pertama pelaksanaan menu makan siang terdiri dari nasi, sayur, lauk, dan buah.

Pada hari kedua, menu yang disajikan agak berbeda, karena nasi diganti mie, tetap ada sayur, lauk dan buah.

BACA JUGA : PWNU DIY Usulkan Pemerintah Buat Aturan yang Melarang Anak-anak dan Remaja di Bawah 16 Tahun Gunakan Medsos

BACA JUGA : Dorong Masyarakat Jaga Kelestarian Lingkungan, Pemkot Jogja Beri Penghargaan Bagi Pegiat Lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com