Begini Kisah Riski Usada yang Membuka Jasa Penitipan Barang di Jogja Bernama Kost Box

Riski Usada membuka jasa penitipan barang-jogjapolitan.harianjogja.com-
BACA JUGA : Antisipasi Potensi Pelanggaran, Pemkot Yogyakarta Ajak Masyarakat Jaga Ketertiban di Masa Tenang Pilkada
BACA JUGA : Kurangi dan Tekan Angka TBC, Pemkot Yogyakarta Layani Pemeriksaan Gratis di 18 Titik Puskesmas
Dari awalnya Rp 200.000 per bulan untuk semua jenis barang, entah besar kecil, atau sedikit dan banyak. Kemudian perhitungan biaya berubah dengan mempertimbangkan besar kecil dan sedikit banyaknya barang. Perhitungan dengan sistem ukuran S, M, L, XL, dan sebagainya.
Perkembangan usaha Kost Box membuat rumah Riski penuh dengan barang. Orang tuanya kemudian ‘mengusir’ Riski, memintanya mencari gudang sendiri.
Orang tua Riski ingin bisnis anaknya semakin berkembang, dengan mencari ruang penyimpanan yang lebih besar.
“Sekarang yang titip barang bisa 58 orang per bulan. Kami punya tiga gudang, satu di rumah, dan dua di kos-kosan,” kata laki-laki berusia 24 tahun tersebut.
Untuk memastikan keamanan, Riski selalu mengecek gudangnya setiap hari. Dia juga memasang barcode untuk menghindari barang tertukar.
Apabila ada barang yang hilang, ada garansi hingga satu juta rupiah. Sejauh ini belum ada barang berarti yang hilang.
Pernah sekali ada sapu milik konsumen yang hilang, itu pun langsung ditukar. “Pas saya ambil, saya pikir sapu milik saya,” katanya.
BACA JUGA : Jelang Masa Tenang dan Pemungutan Suara Pilkada 2024, Bawaslu Sleman Gelar Apel Siaga
BACA JUGA : Gagal Gelar Kampanye Akbar Menjelang Masa Tenang, Tim Paslon Harda Danang Punya Opsi Lain
Awalnya memang jasa penitipan, kini Kost Box berkembang dengan menyediakan jasa cargo, sewa motor, packaging, dan lainnya. “Semua masalah, Kost Box solusinya,” kata Riski.
Momen yang biasanya ramai menitipkan barang, saat banyak mahasiswa kuliah kerja nyata serta magang. Ada juga konsumen dari para pekerja yang sering ke luar kota.
Pernah ada pula tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, dan menitipkan barangnya di Kost Box.
Proses menitipkan cenderung lancar, namun kadang kala ada saja konsumen yang problematik. Riski pernah mendapatkan konsumen di Kost Box, yang dia tidak mengambil barangnya hingga sebulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com