Program Jaminan Kesehatan Khusus, Bukti Nyata Pemkot Jogja dalam Dukung Disabilitas Capai Kemandirian

Pemkot Jogja hadirkan Program Jaminan Kesehatan Khusus untuk para Disabilitas--Foto by jogjapolitan
Faris yang mengalami amputasi akibat tumor tulang pada usia 18 tahun, pada tahun 2011 lalu menekankan pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan sekitar dalam membangkitkan semangatnya.
“Support system yang baik sangat membantu untuk melalui masa-masa sulit. Keluarga, teman-teman, dan orang-orang di sekitar saya sangat mendukung dan menguatkan saya,” terangnya.
Menurut Faris, dukungan dari pemerintah tidak hanya hadir dalam bentuk alat bantu, tetapi juga dari segala lini.
Seperti pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Dinas Sosial.
"Pelatihan dan pemberdayaan juga ada follow up informasi yang jelas ini sangat penting agar teman-teman disabilitas dapat hidup setara dengan warga lainnya," tutup Faris.
Bukti Nyata Komitmen Pemerintah
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang menegaskan bahwa program ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan akses kesehatan yang inklusif.
“Penyerahan alat bantu ini diharapkan dapat mendukung kemandirian penyandang disabilitas dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Program ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan inklusivitas sosial dan memberikan layanan kesehatan yang setara bagi seluruh masyarakat,” ujar Maryustion.
Jumlah Penerima Program
Dalam pelaksanaan program ini, sebanyak 44 penyandang disabilitas telah terdaftar dan menjalani pemeriksaan serta pengukuran alat bantu.
BACA JUGA : Kampanye Udara Bersih, Dinas Lingkungan Hidup Jogja Lakukan Uji Emisi Puluhan Kendaraan Bermotor
BACA JUGA : Kasus Bunuh Diri Meningkat di Kulon Progo, Dinkes Jogja Akan Tingkatkan Skrining Kesehatan Jiwa
Sebanyak 25 orang menerima kursi roda adaptif, sementara 19 orang lainnya menerima alat bantu orthosis dan prosthesis.
Alat bantu yang diberikan antara lain kaki palsu, korset penyangga tulang belakang dan sepatu besi untuk penyandang disabilitas dengan kondisi fisik tertentu.
Untuk jenis kursi roda adaptif yang diberikan akan disesuaikan dengan postur tubuh, lebar badan, dan panjang kaki penerima.
Bahkan kursi roda untuk anak-anak dilengkapi dengan sabuk pengaman dan meja agar nyaman digunakan saat makan atau belajar.
Sudah Melalui Proses Skrining
Senada dengan hal tersebut, Kepala Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial, Heni Rahayuningsih, menambahkan bahwa setiap penerima alat bantu telah melalui proses skrining kesehatan yang melibatkan dokter umum serta spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: warta.jogjakota.go.id