Barang Berharga Lelaki Mataram, Inilah Fungsi serta Status Keris di Keraton Jogja

diswayjogja.com - Keris menjadi satu dari sekian benda pusaka di Keraton Jogja. Tak hanya sekadar benda, keris juga memiliki nama serta dimandikan oleh abdi dalem sebagai orang kepercayaan keraton.

Laman Kundha Kabudayaan DIY menyebutkan, benda-benda pusaka, termasuk keris normalnya akan dibersihkan secara rutin, biasanya satu kali dalam setahun pada bulan Sura dalam kalender Jawa. 

Selain itu, ada juga pusaka yang hanya bisa dibersihkan oleh Sultan sendiri dengan mengambil tempat di keraton bagian dalam.

Fungsinya jelas tak hanya sebagai alat untuk mempertahankan diri, atau di zaman dulu digunakan sebagai salah satu senjata perang, keris juga sebagai perlengkapan busana. 

BACA JUGA : Pertegas Eksistensi Pencak Silat, Jogja Kembali Gelar Pentjak Wisata Budaya 4

BACA JUGA : Kebudayaan Jogja Masih Dilakukan Warga Lokal, Tapi Jarang Diketahui Banyak Orang

Berikut adalah ulasan lengkap perihal kedudukan keris di Keraton Jogja dimana sangat menarik untuk Kamu ketahui.

1. Wajib Dipunyai oleh Lelaki Mataram

Keris menjadi satu dari lima kelengkapan yang wajib hukumnya dimiliki oleh para lelaki Mataram atau Jawa. 

Lima hal itu mencakup keris, wisma yang berarti  rumah, turangga yang artinya kuda, wanita yang bermaknanya istri, dan kukila yakni burung. 

Menurut laman Kundha Kabudayaan Daerag Istimewa Yogyakarta, keris yang berstatus Kagungan Dalem umumnya memiliki nama dan mempunyai gelar.

Misalnya Kangjeng Kyai atau Kangjeng Nyai. Untuk sebutan Kangjeng Kyai Ageng, yaitu pusaka yang dipercaya mempunyai kekuatan magis paling besar. 

Meski Nusantara tak dianugerahi bijih besi yang melimpah, tapi kekaguman pada keris sudah mengakar sejak dahulu.

BACA JUGA : Aktivis hingga Mahasiswa Jogja Gelar Aksi Setelah Jokowi Lengser, Ini Rincian Tuntutannya

Sumber: idntimes.com