Kukuhkan Dua Guru Besar, UAD Yogyakarta Harapkan Pendidikan Era Abad 21 Semakin Berkembang

Kukuhkan Dua Guru Besar, UAD Yogyakarta Harapkan Pendidikan Era Abad 21 Semakin Berkembang

Universitas Ahmad Dahlan gelar acara pengukuhan guru besar, Rabu 23 Oktober 2034--Foto by Humas UAD

"Selain teknologi, hal lain yang menjadi tantangan di era saat ini adalah globalisasi. Perkembangan era globalisasi mengakibatkan dunia semakin tidak ada batas sehingga peserta didik perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya, keragaman dan kerja sama internasional," ungkapnya.

2. Penyintas Kanker

Sedangkan Solikhah menyampaikan orasi ilmiah tentang pendekatan epidemiologi dan biostatistika untuk meningkatkan kualitas hidup penyintas kanker. 

Menurutnya pertumbuhan angka penyintas kanker meningkat setiap tahunnya, termasuk di Indonesia.

“Salah satu masalah terbesar yang dihadapi saat ini adalah akses terapi lanjutan yang belum komprehensif dan memadai,” ungkapnya.

Salah satu terobosan terbarukan dalam upaya preventif dan promotif di bidang kesehatan masyarakat, khususnya dalam epidemiologi dan biostatistik, adalah penggunaan big data dan kecerdasan buatan (AI) untuk analisis data kesehatan populasi secara lebih mendalam dan real-time.

Melalui penggunaan teknologi ini, ahli kesehatan masyarakat dapat mengidentifikasi pola dan tren penyakit dengan lebih akurat, memperkirakan risiko penyebaran penyakit, serta mengembangkan model prediktif yang dapat membantu pembuatan kebijakan kesehatan yang lebih tepat sasaran.

3. Analisis yang Lebih Cepat

Contoh, penggunaan machine learning dalam biostatistik memungkinkan analisis yang lebih cepat terhadap jumlah besar data kesehatan untuk memprediksi kemungkinan wabah atau penyakit tertentu pada populasi tertentu.

BACA JUGA : Laga Kandang Terakhir Putaran Pertama, Jadwal PSIM Jogja vs Persekat Tegal Mundur Sehari

BACA JUGA : 7 Sekolah Kedinasan di Jogja, Referensi Melanjutkan Pendidikan untuk Masa Depan Terjamin

"Dengan alat ini, promosi kesehatan dan intervensi preventif dapat diatur lebih awal dan lebih efektif berdasarkan bukti yang diperoleh dari analisis data secara terus menerus. Selain itu, pendekatan precision public health, yang menggabungkan data genetik, lingkungan dan perilaku dengan data epidemiologi, semestinya menjadi salah satu tren baru dalam upaya preventif," kata dia.

Rektor UAD, Muchlas MT, menyatakan bertambahnya jumlah guru besar UAD kali ini menambah daftar panjang mereka. Saat ini total guru besar di UAD sebanyak 43 orang.

“Kami berharap para guru besar UAD menjaga marwah keilmuan akademik dan Persyarikatan Muhammadiyah, terus menghasilkan karya spektakuler, dan dapat menjadi panutan atau rujukan bagi teman-teman di program studinya masing-masing," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: koranbernas.id