Dinkes DIY Mencatat Kanker Payudara Jadi Kasus Tertinggi di Antara Kasus Kanker Lainnya di DIY

Dinkes DIY Mencatat Kanker Payudara Jadi Kasus Tertinggi di Antara Kasus Kanker Lainnya di DIY

Dinkes DIY Mencatat Kanker Payudara Jadi Kasus Tertinggi di Antara Kasus Kanker Lainnya di DIY--iStockphoto

diswayjogja.com - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) kini mencatat bahwa kanker payudara menjadi kasus tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta di antara kasus kanker lainnya.

“Dua kasus kanker yang paling banyak di DIY untuk semua jenis kelamin baik 2023 maupun 2024 sama yaitu kanker payudara dan kanker paru. Sedangkan pada perempuan ada dua yang tertinggi yaitu kanker payudara dan kanker serviks,” ujar Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie, Minggu (13/10/2024).

Dugaan Penyebab Terjadinya Kanker Payudara

Pembajun menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan dari kabupaten/kota di DIY pada tahun 2023, ditemukan kasus kanker payudara 1.690, kanker paru 640 kasus, dan kanker kolorektal 635 kasus, serta kanker serviks 454 kasus.

Sementara itu, kasus kanker payudara ditemukan sebanyak 597 kasus, kanker paru 289, kanker serviks 141, dan kanker kolorektal 120 selama di tahun 2024.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Dan Fakultas Farmasi UGM Sepakat Mengembangkan Zona Kesehatan

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Integrasikan Seni Membatik Dengan Kurikulum Sekolah, Untuk Mengenalkan Batik Sejak Dini

“Kanker payudara masih menjadi yang terbesar kasusnya di DIY, dan penyebabnya relatif sama dengan penyebab kanker lainnya. Ditambah satu lagi tidak menyusui bayinya meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara,” ungkap Pembajun.

Pembajun mengungkapkan beberapa hal yang mungkin saja menjadi penyebab kanker seperti pola hidup yang kurang atau tidak sehat.

Seperti diet yang tidak sehat, mengkonsumsi alkohol, merokok dan gerakkan tubuh atau aktivitas fisik yang kurang.

Selain itu, faktor genetik juga bisa memberikan risiko lebih besar, sehingga jika punya genetik, maka risiko terkena kanker bisa lebih besar. “Lingkungan dengan polusi yang tidak aman juga menjadi risiko,” ucap Pembajun.

Sediakan Pemeriksaan Deteksi Dini Gratis di Puskesmas

Menurut Pembajun, upaya preventif harus dilakukan sebagai cara untuk pencegahan kanker, yakni dengan promosi kesehatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), tidak merokok, diet seimbang yang sehat.

Kemudian, cek kesehatan termasuk SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), SADANIS (Pemeriksaan Payudara secara Klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan) untuk mengidentifikasi kanker payudara dan melaksanakan IVA test untuk kanker serviks.

BACA JUGA : Pemkot Sosialisasikan Pemberian Bantuan Hukum Gratis Untuk Warga Miskin Di Kota Yogyakarta

BACA JUGA : Program M3K Dan Mahananni Inovasi Penataan Kawasan Kumuh Di Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.idntimes.com