Naik Andong dan Becak Kayuh, 50 Finalis Miss Mega Bintang Promosi Kampung Wisata Sumbu Filosofi

Naik Andong dan Becak Kayuh, 50 Finalis Miss Mega Bintang Promosi Kampung Wisata Sumbu Filosofi

50 finalis Miss Mega Bintang Indonesia (MMBI) 2024 promosikan kampung wisata sumbu filosofi. -DOK.-

DISWAYJOGJA - Sebanyak 50 finalis Miss Mega Bintang Indonesia (MMBI) 2024 promosikan kampung wisata sumbu filosofi. Mereka berkeliling menggunakan kendaraan tradisional andong dan becak kayuh, Senin, 6 Mei. 

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY GKR Bendara mengetakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi BPPD DIY dengan Yayasan Dunia Mega Bintang didukung pelaku industri pariwisata DIY seperti GIPI, HPI, Kampung Wisata dan lain-lain. BPPD DIY sendiri tengah fokus mempromosikan sumbu filosofi maupun kampung wisata di seputaran kawasan tersebut ke mancanegara.

BACA JUGA:Terima Sertifikat Inskripsi Warisan Budaya, Pemda DIY Komitmen Jaga dan Lestarikan Sumbu Filosofi

Dia menjelaskan, MMBI adalah salah satu ajang kontes kecantikan di Indonesia yang diinisiasi oleh perancang busana Ivan Gunawan sejak 2023 lalu. Ajang pemilihan MMBI kedua ini berlangsung di Yogyakarta dan Jakarta dari 3 Mei sampai 19 Mei 2024. Ada 50 finalis berasal dari 15 provinsi di Tanah Air yang siap memperebutkan mahkota MMBI 2024.

”Sebenarnya kampung wisata sudah memiliki paket wisata yang luar biasa tapi sayangnya masih kurang terekspos terutama di mancanegara. Kali ini kita bawa mereka ke kampung wisata Tamansari, kampung wisata Kadipaten dan kampung wisata Sosromenduran,” jelasnya.

Titik awal peserta berkumpul di Lapangan Padmasuri, kemudian naik andong melewati Panggung Krapyak. Sebelumnya, peserta sudah diedukasi tentang Panggung Krapyak yang merupakan bagian dari Sumbu Filosofi.

Dari Panggung Krapyak, peserta menuju ke Tamansari. Setelah masuk Tamansari, selain bercerita tentang Tamansari, peserta diajak jalan jalan berkeliling masuk gang-gang di Kampung Wisata Tamansari melihat kekhasan yang dimiliki.

Usai dari Kampung Wisata Tamansari, GKR Bendara menyampaikan para peserta naik andong kembali menuju Ndalem Mangkubumen untuk mengikuti tiga aktivitas yaitu menari, membatik dan mewiru. Mewiru kain batik memang menjadi kekhasan Kampung Wisata Kadipaten.

Kebanyakan orang dari dalam maupun luar DIY mempunyai kain batik yang sudah dilipatkan atau dijahit. Untuk itu, peserta diajarkan cara mewiru kain batik yang sebenarnya.

”Puas belajar membatik, menari dam mewiru, kami bawa peserta naik andong mencicipi makanan dan minuman tradisional yang ada di Bale Raos. Selanjutnya, peserta dibawa melewati Tugu Pal Putih dan menuju ke Kampung Wisata Sosromenduran," imbuh GKR Bendara.

BACA JUGA:Jadi Warisan Dunia , Sumbu Filosofi Memperkokoh Keistimewaan Yogyakarta sebagai Kota Peradaban

Jesslyn Loh, Finalis MMBI 2024 perwakilan Kepulauan Riau 2 mengaku baru pertama kalinya berkunjung ke Yogyakarta. Pihaknya sangat senang sekali berkeliling kampung wisata naik andong. 

Sebagai penggemar batik, dirinya sangat senang bisa belajar membatik langsung pada ahlinya sehingga kunjungan ini menjadi pengalaman baru dan berharga. Dia berharap, dengan budaya yang yang tetap dilestarikan tersebut maka Pariwisata DIY semakin maju.

Senada, finalis lainnya, Tawana Sheldrick, perwakilan Kepulauan Riau 1 dan Cinta Syahrazat perwakilan Banten 3 juga merasa senang sekali dapat berkeliling Yogyakarta naik andong maupun becak kayuh. Dari kunjungan ke kampung wisata tersebut, keduanya bisa belajar sekaligus mendapatkan pengalaman baru yang menarik seperti membatik, menari hingga mewiru kain batik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: