Harga Bawang Masih Mahal, Satgas Pangan Mabes Polri Cek Pasokan di Kabupaten Brebes

Harga Bawang Masih Mahal, Satgas Pangan Mabes Polri Cek Pasokan di Kabupaten Brebes

MEMANTAU - Tim Satgas Pangan Mabes Polri memantau ketersediaan bawang merah di gudang bawang milik petani di Desa Karangbale, Larangan. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

BREBES, DISWAYJOGJA - Tingginya harga bawang merah di sejumlah daerah membuat Satgas Pangan Mabes Polri melakukan penelusuran ke Kabupaten Brebes, sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah terbesar nasional. Dalam penelusuran itu, Tim Satgas Pangan Mabes Polri didampingi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Brebes dan Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Dian Alex Chandra.

Pertama mereka meninjau ke salah satu sawah yang ditanami bawang merah di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari. Hingga berlanjut ke gudang bawang merah milik petani di Desa Karangbale, Kecamatan Larangan.

BACA JUGA:Harga Bawang Merah dan Telur Ayam di Pasar Tradisional Brebes Masih Tinggi

Dari hasil penelusuran, diketahui jika pasokan bawang merah masih melimpah dengan harga yang terjangkau. Di kisaran Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kilogram (Kg) untuk kualitas bagus. Serta di bawah Rp 30.000 per Kg untuk bawang merah kualitas sedang.

Kepala DPKP Brebes Yulia Hendrawati mengungkapkan, Tim Satgas Pangan mengecek ketersediaan bawang merah di Brebes karena menjadi wilayah terbesar penghasil bawang.

"Karena kebetulan Brebes sebagai pemasok utama bawang merah. Jadi Satgas Pangan melihat secara langsung kondisi. Baik di lapangan maupun gudang-gudang," kata Yulia di gudang bawang Desa Karangbale, Brebes, Senin, 29 April.

Yulia mengatakan, harga bawang yang sempat mahal, dikarenakan adanya kekeringan di November 2023 yang berlanjut adanya musibah banjir hingga awal tahun 2024. Alhasil, produksi bawang merah sempat merosot.

BACA JUGA:Harga Bawang Merah dan Telur Ayam di Pasar Tradisional Brebes Masih Tinggi

"Kami sampaikan kenaikan harga dampak berkurangnya luas panen dan produksi akibat kekeringan bulan November yang berlanjut banjir sehingga penanaman mundur sehingga produksi berkurang. Ketika permintaan tetap namun ketersediaan rendah atau kecil maka harga mahal," kata Yulia.

Dari hasil pengecekan sejumlah gudang, diketahui jika pasokan masih terus mengalir keluar masuk. Dan diketahui tidak sampai ada penimbunan.

"Terlihat di gudang relatif kosong seperti ini artinya tidak ada penimbunan. Namun meski kosong bukan berarti tidak ada pasokan. Ternyata masih bisa mencukupi meskipun dengan cara mengumpulkan bawang dari para petani. Mudah-mudahan bulan Mei nanti semua sudah terpenuhi karena mulai panen," pungkasnya. 

BACA JUGA:Tanaman Terendam Banjir dan Gagal Panen, Harga Bawang Merah Rp50 Ribu per Kg

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Dian Alex Chandra mengatakan, setiap hari tren harga bawang merah sudah menurun ke angka stabil.

"Jadi tidak sampai sebulan, atau pertengahan bulan Mei sudah normal di angka Rp 30.000 per Kg. Saat ini di petani yang paling bagus Rp 30.000- Rp 35.000. Bawang standar rata-rara di bawah Rp 30.000. Sedangkan di Jakarta bawang paling bagus Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per Kg itu yang paling bagus," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: