Pengurus DKKT dan DKDKT Sampaikan Usulan Strategis Kebudayaan ke Pj Bupati Tegal

Pengurus DKKT dan DKDKT Sampaikan Usulan Strategis Kebudayaan ke Pj Bupati Tegal

BERPOSE – Pj Bupati Tegal Bersama pengurus DKDKT dan DKKT saat foto Bersama usai silaturahmi dan dialog kebudayaan.-DOK.-

TEGAL, DISWAYJOGJA - Sejumlah pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) dan Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) melakukan silaturahmi lebaran dengan Pj Bupati Tegal Agustyarsyah. Silaturahmi tersebut dilakukan Senin, 15 April 2024, di rumah dinas wakil bupati Tegal.

Dipimpin Ketua DKDKT Firman Haryo Susilo dan Ketua DKKT Imam Joend, silaturahmi dan dialog kebudayaan di aula rumah dinas wakil bupati Tegal terasa hangat. Pj Bupati Tegal langsung menyapa sejumlah pengurus yang hadir.

BACA JUGA:Bertemu Pengurus DKDKT, Kepala Dispermades Kabupaten Tegal Siap Gaungkan Desa Bangga Budaya

Dalam kesempatan itu, berbagai kondisi di Kabupaten Tegal disampaikan sejumlah pengurus. Baik itu masalah sosial, politik, dan terkhusus masalah kebudayaan di Kabupaten Tegal.

Agustyarsyah pun menyambut baik pertemuan tersebut. Dia pun menyampaikan harapan kepada para seniman dan budayawan untk ikut terlibat dalam pembangunan di Kabupaten Tegal. Pihaknya sangat optimistis, Kabupaten Tegal dapat lebih maju dengan potensi yang dimiliki. Baik itu potensi alam maupun sumber daya manusianya.

”Saya optimis sekali, meski di sini hanya setahun atau malah kurang dari setahun, tetapi melihat dari potensi sumber ddaya manusinya yang cukup bak, Kabupate Tegal pasti akan lebih maju,” ungkap Agustyarsah.

Karena itu, dia berharap para seniman dan budayawan untuk terlibat dalam pembangunan. Dia mencontohkan di Vietnam. Seniman maupun budayawan diberi ruang dan terlibat secara aktif dalam membantu program pemerintahnya.

”Di sana (Vietnam), seniman bersinergi dengan pemeirntah. Program apa yang dimiliki, didukung penuh oleh seniman. Minimal melakukan sosialisasi dengan cara seni dan goalnya tercapai, meski dengan cara yang berbeda. Kami ingin di Kabupaten Tegal dengan potensi seniman dan budayawan yang ada, bisa bersinergi,” harapnya.

Meski demikian, pemerintah juga tidak melulu meminta bantuan kepada seniman maupun buyawan, tetapi pemerintah juga perlu memikirkan kesejahteraan dari para seniman maupun budayawan tersebut.

Ketua DKDKT Firman Haryo Susilo menyampaikan, secara eksosistem, komunikasi yan dilakukan antara seniman dan budayawan, baik itu secara lembaga atau sebagian pribadi sudah mulai berjalan baik. Namun, implementasi atau eksekusinya belum berjalan maksimal.

”Karena itu, kami berharap regulasi atau perbup pemajuan kebudayaan dapat segera selesai. Sebab, itu sebagai langkah awal untuk membangun kebudayaan di Kabupaten Tegal,” ungkapnya.

Salah satu seniman yang juga konten creator, Jono meyampaikan kondisi yang terjadi di Kabupaten Tegal. Menurut dia, pemerintah melakukan kajian atau evaluasi terkait dengan honor untuk para seniman. Dia mencontohkan pada saat seniman jadi juri, jadi narasumber atau melakukan pertunjukan. Namun, para seniman hanya diberi honor sekitar Rp 250 ribu atau Rp 300 ribu. Padahal di kota lain bisa lebih dari itu, tetapi di Kabupaten Tegal masih sangat minim.

”Dari awal kami pulang kampung, kami mengembangkan kreasi di daearhnya sendiri. Beberapa hal sudah kami sampaikan ke pemerintah, tetapi belum terealisasi,” ungkap salah satu pengurus DKKT ini.

BACA JUGA:Pencinta Seni Merapat, Kunjungi Wisata Terbaru 2024 Taman Budaya Yogyakarta Simak Rute dan Lokasinya Disini

Ketua DKKT Imam Joend mengaku bersama DKDKT sedang berupaya memberikan yang terbaik kepada pemerintah maupun untuk masyarakat Kabupaten Tegal secara umum, terkhusus bagi para seniman maupun budayawan. Selain pada 2025 nanti ada program desa bangga budaya, kedepan akan menata membantu sanggar-sanggar untuk mendapatkan dana dari kementerian. ”Semua itu demi pembangunan di Kabupaten Tegal,” ungkapnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: