Masih Sering Turun Hujan, Petani Brebes Masih Dihadapkan Gangguan Hama Tikus

Masih Sering Turun Hujan, Petani Brebes Masih Dihadapkan Gangguan Hama Tikus

BASMI- Sejumlah petani berupaya membasmi serangan hama tikus di wilayahnya dengan melakukan pengasapan pada lahan pertanian.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

PAGUYANGAN, DISWAYJOGJA - Gangguan hama tikus masih menjadi kendala kendala yang dirasakan oleh para petani padi di wilayah Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Hal itu seiring dengan masih seringnya turun hujan saat ini.

Hama tikus memakan bulir-bulir tanaman padi, hingga mengancam terjadinya penurunan produksi gabah. Suprayogi, pengurus kelompok tani Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan mengatakan, serangan hama tikus ini mulai dirasakan meningkat hampir satu bulan terakhir.

BACA JUGA:Potensi Pertanian Jagung Gunungkidul Berharap Dimaksimalkan Petani untuk Ketahanan Pangan di DIY

Akibatnya, dia memperkirakan akan menderita kerugian cukup besar, sebab tikus bisa menyebabkan penurunan produksi sekitar 40 persen.

”Saat ini sudah mulai terlihat di beberapa blok, jika semakin mengganas petani dihadapkan pada penurunan produksi. Kerusakan tanaman sudah mulai terlihat, jika tidak dikendalikan maka panen bisa turun hingga 40 persen,” ungkapnya, Selasa, 2 April 2024.

Menghadapi itu, menurut dia, tidak ada cara lain yang dapat dilakukan kecuali membasminya dengan cara gropyokan atau mengasapi liang tikus dengan belerang.

”Namun, ketika kami baru menyadari adanya tikus, biasanya serangan hama ini sudah terlanjur menyebar demikian luas," ujarnya.

Menurut dia, serangan hama tikus di wilayah pertaniannya merupakan kondisi yang sering terjadi berulang kali setiap tahunnya terlebih saat terjadi musim hujan. Binatang pengerat ini menyerang tanaman berusia 3 bulan hingga 3,5 bulan. Tanaman padi sendiri siap dipanen pada usia 120 hari atau empat bulan.

BACA JUGA:Harga Jahe di Petani Pemalang Mahal, Stok di Tengkulak Sedikit dan Sulit Didapatkan

”Bahkan di beberapa blok ada petani yang baru saja menyemai benih, namun telah dirusak tikus," imbuhnya.

Masruri, salah seorang pengurus kelompok tani Desa Ragatunjung, membenarkan serangan hama tikus di wilayahnya tersebut. Dijelaskan, para petani di wilayahnya dilanda kecemasan atas mulai datangnya serangan hama tikus ini.

”Upaya yang dilakukan dengan menggunakan racun tikus tidak berarti, sebab saat memasang racun tidak lama kemudian hujan sehingga larut dan hanyut terbawa air," jelasnya.

Terjadinya serangan tikus kali ini, pihaknya telah melaporkan ke instansi terkait agar dapat secepatnya membantu para petani memberantas hama tikus ini. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: