446 Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Brebes, Empat Meninggal Dunia

446 Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Brebes, Empat Meninggal Dunia

DIRAWAT - Dalam kurun waktu Januari hingga pertengahan Maret 2024, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Brebes cukup tinggi.-EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

BREBES, DISWAYJOGJA - Dalam kurun waktu Januari hingga pertengahan Maret 2024, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Brebes,  mencapai 446 orang. Angka tersebut tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Brebes, terhitung per Jumat, 22 Maret 2024. Dari total penderita DBD, 4 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia pada bulan Januari dan Februari.

Pasien yang meninggal dunia adalah dua orang yang menjalani perawatan di RS Dera As-Syifa Banjarharjo, dan dua orang lainnya pasien yang menjalani perawatan di RSUD Brebes. Semua korban yang meninggal dunia akibat terjangkit DBD ini masih berusia anak.

Kepala Dinas Kesehatan Brebes Ineke Tri Sulistyowati mengatakan, untuk mencegah penyebaran DBD, telah diterbitkan surat edaran (SE) Bupati Brebes tentang Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

BACA JUGA:Di Brebes, 399 Warga Meninggal Kena DBD

”Sayangnya, surat edaran tersebut, belum efektif akibat belum adanya kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat, termasuk soal pemberantasan sarang nyamuk," kata Ineke, Jumat, 22 Maret 2024.

Terpisah, Wakil Direktur RSUD Brebes Aries Suparmiati mengungkapkan, pasien anak-anak terjangkit DBD yang menjalani perawatan di RSUD Brebes mengalami tren kenaikan dibandingkan pada bulan sebelumnya. Bahkan, selama hampir triwulan pertama di tahun 2024 ini, ada dua pasien DBD anak-anak meninggal dunia pada bulan Februari lalu.

BACA JUGA:Februari 2024, Penderita Demam Berdarah di Brebes Capai 213 Kasus

”Pada bulan Januari dan Februari lalu, pasien DBD sekitar 20 orang. Tapi bulan Maret ini mengalami peningkatan lebih dari 100 persen, saat ini sudah ada 48 pasien. Rata-rata pasien DBD yang meninggal dunia karena ada penyakit penyerta. Termasuk akibat terlambat dibawa ke rumah sakit,” pungkasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: