Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar 18 Kali Guguran
Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar, masing-masing teramati 17 kali ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.100 meter.-DOK.-
DISWAYJOGJA – Gunung Merapi mengeluarkan 18 kali guguran lava pijar. Hal itu seperti yang dilaporkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Dalam laporannya, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar, masing-masing teramati 17 kali ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.100 meter. Kemudian 1 kali guguran lava ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur 800 meter.
Pada periode pengamatan Minggu, 18 Februari 2024, pukul 00.00-24.00 WIB, cuaca berawan, mendung, cerah. Sementara angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 18-28.5 °C, kelembaban udara 60-99 %, dan tekanan udara 768.5-918.6 mmHg. Kemudian volume curah hujan 34 mm per hari.
BACA JUGA:Nuansa Mistis Gunung Merapi? Wisata Terbaru 2024, Uji Nyali dan Adrenalinmu, Cobain Yuk Sensasinya!
Dari pengataman secara visual, Gunung Merapi berkabut dan kadang terlihat jelas. Sementara asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
Terjadi kegempaan guguran, kegempaan hybrid/fase banyak, dan kegempaan tektonik jauh. Sementara tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada pada level III (siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BACA JUGA:Berstatus Siaga, Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava 44 Kali
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung dan dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Karena itu, BPPTKG mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Selain itu, masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Begitu pun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG akan segera meninjau kembali. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: