Berstatus Siaga, Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava 44 Kali

Berstatus Siaga, Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava 44 Kali

Wisata di sekitaran Gunung Merapi sedikit kurang ramai, karena ada guguran lava.-DOK.-

SLEMAN, DISWAYJOGJA – Aktivitas Gunung Merapi berada di level III (siaga). Namun, guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter terjadi dan teramati 44 kali.

Kejadian tersebut berdasar laporan aktivitas Gung Merapi pada Sabtu 3 Februari 2024 pukul 00.00-24.00 WIB yang diambil dari Volcanic Activity Report dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Diketahui, Gunung Merapi di Sleman bercuaca mendung, berawan, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 17.5-23.9 °C, kelembaban udara 55-99 %, dan tekanan udara 838.4-918.6 mmHg. Sementara volume curah hujan 20 mm per hari.

BACA JUGA:Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPBD DIY Antisipasi dan Siagakan Anggota

Secara visual, Gunung Merapi berkabut 0-II, kabut 0-III, dan jelas. Asap kawah tidak teramati. Terjadi kegempaan di Gunung Merapi berupa Guguran; Low Frekuensi; dan Hybrid/Fase Banyak.

Atas kondisi tersebut, BPPTKG mengeluarkan rekomendasi bawha potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

BACA JUGA:Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Guguran Lava, Kamis Pagi

Sementara itu, data pemantauan menunjukkan bahwa suplai magma yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya masih berlangsung.

Karena itu, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut. Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Tak kalah penting, masyarakat dminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Karena itu, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: