Kasus AKI-AKB di Brebes Masih Tinggi, 51 Kematian Ibu, 212 Kematian Bayi

Kasus AKI-AKB di Brebes Masih Tinggi, 51 Kematian Ibu, 212 Kematian Bayi

KONTROL - Tim pendamping melakukan pemeriksaan rutin kepada ibu menyusui Pascapersalinan di rumah sakit.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -

BREBES, DISWAYJOGJA - Sebanyak 51 Kasus Angka Kematian Ibu dan 212 Angka Kematian Bayi, terjadi di Kabupaten Brebes. Jumlah tersebut, merupakan hasil akumulasi pendataan Dinas Kesehatan kota bawang sejak Januari hingga pekan kedua Desember 2023.

BACA JUGA:DIY Raih Penghargaan SAKIP AA Ke-6, Sri Sultan Tekankan Terus Berinovasi Dukung Kinerja Pemerintahan

Sedangkan, Angka Kematian Balita tercatat mencapai 32 kasus. Temuan kasus AKI, AKB dan Akba berdasarkan rekapitulasi penanganan fasyankes milik pemerintah dan swasta.

Kepala Dinkes Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowati menjelaskan, berdasarkan pemetaan kasus AKI dan AKB dipicu sejumlah faktor. Yakni, besarnya sebaran jumlah penduduk di 17 kecamatan serta luasnya wilayah. Kemudian, belum meratanya kondisi perekonomian yang baik bagi semua kalangan masyarakat. Termasuk, rendahnya tingkat pengetahuan dan keterbatasan SDM tentang pentingnya kesehatan.

BACA JUGA:KPU Brebes Buka Lowongan 44.037 Petugas KPPS, Tidak Memiliki 10 Penyakit

"Penyebab banyaknya kasus AKB, dipicu Asfiksia, Berat Badan Bayi Lahir Rendah. Kelainan bawaan, Sepsis, Diare, Pneumonia, serta kelainan saluran cerna dan syaraf," terangnya saat dikonfirmasi Radar Tegal, Senin (11/12/2023).

BACA JUGA:Anti Ribet! Inilah Cara Membayar Tagihan Traveloka Paylater dengan Mudah Cukup 5 Menit

Terkait penyebab terjadinya AKI, lanjut Ineke, dipicu sejumlah faktor. Yakni, pre eklampsia, perdarahan saat dan pascapersalinan, hingga penyakit bawaan bumil. Seperti, hipertensi, gagal jantung dan TBC serta penyakit berisiko menular ke janin. Sehingga, butuh kolaborasi dan partisipasi aktif semua unsur masyarakat serta stakeholder. Fokusnya, lebih mengoptimalkan pendampingan dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan bumil.

BACA JUGA:Penyebab Sakit Tenggorokan, Ini Dia Promo Istimewa Reckitt Benckiser di Blibli 12.12

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat M Muhtar mengungkapkan, sejumlah program terus digencarkan sebagai upaya menekan munculnya kasus AKB dan AKI. Seperti, pembuatan regulasi dan kebijakan meminimalisir kasus AKI AKB. Kemudian, peningkatan ketrampilan tenaga kesehatan, pemenuhan sarpras, perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.

BACA JUGA:Cegah Bullying di Sekolah, Babinsa Berikan Edukasi pada Siswa SDN 01 Pakujati

"Beberapa inovasi yang sudah dilakukan meminimalisir AKI AKB. Yakni, Gerakan Bersama Kawal Wong Meteng, video voice buku KIA, Gerakan Masyarakat manfaatkan buku KIA dan Eradikasi PEB," jelasnya.

BACA JUGA:Pertahankan Predikat Tertinggi, DIY Raih Penghargaan SAKIP AA Ke-6 Kali

Muhtar menambahkan, selain sejumlah faktor penyebab masih tingginya AKI dan AKB tersebut. Pihaknya mengaku, ketersediaan Sumber Daya Manusia bidang persalinan khususnya bidan sangat kurang. Sebab, dengan angka penduduk mencapai 2,1 juta jiwa. Angka persalinan (ibu melahirkan bayi-red), berkisar 29-30 ribu setiap tahunnya. Terlebih, kompleksnya teritorial geografis wilayah Brebes belum sepadan dengan ketersediaan sarpras dan fasilitas yang memadahi. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: