Penyakit Kanker Ditemukan Pengobatan Baru, Penguatan Layanan Butuh Pengembangan SDM Kesehatan

Penyakit Kanker Ditemukan Pengobatan Baru, Penguatan Layanan Butuh Pengembangan SDM Kesehatan

Wakil Gubernur (Wagub) DIY KGPAA Paku Alam X foto bersama.-DOK.-

DISWAYJOGJA - Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada 2020, penyakit kanker telah menyebabkan kehilangan 9,5 juta nyawa. Namun temuan baru pengobatan kanker memberikan sinar harapan. Meski demikian, kemajuan tersebut harus diimbangi dengan upaya meningkatkan kapasitas, pemerataan kualitas sumber daya manuia (SDM) kesehatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap literasi kesehatan.

BACA JUGA:10 Rekomendasi AC Low Watt Terbaik 2023, Adem dan Hemat Listrik Cocok Buat Si Paling Hemat!

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) DIY KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY di pembukaan Konferensi Internasional Manajemen Rumah Sakit dan Perawatan Kesehatan bertema 'Menjelajahi Tantangan, Masalah, dan Tren Penyakit Kanker' di Hotel Alana Yogyakarta, Jumat (24/11/2023).

BACA JUGA:DPRD Kota Tegal Umumkan Pemberhentian Wali Kota dan Wakil Wali Kota

”Kita hadir di sini untuk menyelaraskan diri dan bersinergi dan menjadi kuat bersama, tanpa ada satu pun pihak yang ditinggalkan. Saya percaya, berbagai terobosan dan pemikiran akan lahir dari konferensi ini, tentu dengan berlandaskan pada prinsip dasar 'Primum Non Nocere' atau keselamatan pasien adalah yang utama!,” kata Paku Alam X.

Sebelumnya, Paku Alam menyampaikan, suatu kehormatan Yogyakarta terpilih menjadi ajang kegiatan berskala internasional. Harapannya agar suasana Yogyakarta kondusif bagi suksesnya pertemuan penting ini, terutama bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

”Meski begitu, momentum ini perlu pula kita syukuri bersama terdapat penemuan-penemuan terbaru dalam pengobatan kanker. Misalnya, terapi target yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker tanpa merusak sel normal. Begitu pula dengan terapi imunoterapi yang memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel kanker,” papar Paku Alam X.

BACA JUGA:3 Tips Merawat AC Standing supaya Kinerjanya Tetap Terjaga, Mudah dan Anti Ribet!

Paku Alam X menyatakan, angka kematian akibat kanker bukan sekadar statistik. Namun cerminan nyata dari tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut terasa teramat besar, seiring peningkatan angka kejadian kanker yang tidak dapat diabaikan.

”Dengan visi dan harapan seperti itulah, saya menyambut Konferensi Internasional Manajemen Rumah Sakit Dan Perawatan Kesehatan ini. Semoga hasilnya bermanfaat bagi kelangsungan masa depan kesehatan masyarakat,” imbuh Paku Alam X.

BACA JUGA:Hindari Pungutan, Tim Saber Pungli Brebes Minta Sekolah Hindari Biaya Tambahan

Plt Direktur Utama RSST dr Endang Widyaswati MKes menyatakan, pihaknya bersyukur masih mendapatkan kesempatan untuk terus memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya Klaten dan DIY memasuki usia 96 tahun tepat pada 20 Desember 2023.

BACA JUGA:Lagu Jogja Istimewa Hingga Celengan Rindu Sukses Pukau Penonton Collabonation Tour 2023

Endang mengungkapkan, diantara program yang menjadi prioritas nasional menurunkan angka kanker, penyakit jantung, stroke, meningkatkan kesehatan ibu anak maupun kesehatan jiwa dan lainnya. RSST tidak hanya memberikan layanan pada pasien namun berkewajiban saling berbagi dan meningkatkan pengetahuan melalui berbagai media, salah satunya mengelar Konferensi Internasional Manajemen Rumah Sakit dan Perawatan Kesehatan ini.

”Tujuannya tak lain meningkatkan pengetahuan tentang penyakit kanker terutama jenis penyakit kanker yang sering diderita masyarakat beserta tetapi pendukungnya,” imbuhnya.

Endang menyebut, RSST Klaten telah memiliki sejumlah layanan khusus untuk perawatan penyakit kanker dan mengikuti banyak kegiatan tentang penyakit kanker. Pengembangannya di luar kesiapan prasarana, pihak melakukan penyiapan pengembangan SDM karena yang paling banyak memakan waktu.

”Jadi butuh gedung layanan kanker paripurna terpadu yang akan kita bangun pada 2024. Kita sudah mulai pengembangan SDM, kemudian pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras) maupun kelengkapan regulasi. Adapun tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan layanan kanker bertaraf internasional yaitu pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM, sarpras modern yang memenuhi golden standard, peningkatan penelitian klinis dan teknologi,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Gunadi Sadikin dalam sambutan daring menyatakan rumah sakit harus meningkatkan layanan kesehatan kanker. Sebab, penyakit kanker disebut-sebut menjadi penyakit dengan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah stroke dan jantung. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: