Status Siaga Darurat Hidrometeorologi di DIY Diperpanjang hingga Mei 2025

Status Siaga Darurat Hidrometeorologi di DIY Diperpanjang hingga Mei 2025

Sejumlah pengendara sepeda motor di kawasan Sewon, Bantul, Jumat (28/3/2025) menuntun kendaraan akibat banjir melanda di sejumlah kawasan Bantul, pasca hujan lebat yang mengguyur DIY sejak sore. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 8 Mei 2025.

Perpanjangan status siaga darurat tersebut, karena masih ada potensi cuaca ekstrem di kawasan DIY, diantaranya saat memasuki masa pancaroba atau peralihan musim.

Ketua Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menyebutkan sebelumnya status siaga darurat bencana berakhir pada 8 April 2025. Namun, pihaknya mengajukan perpanjangan sebagai bentuk antisipasi.

"Bulan ini sudah masuk pancarobra menuju musim kemarau, untuk antisipasi kami ajukan perpanjangan," katanya saat diminta konfirmasi, Selasa (8/4/2025). 

BACA JUGA : Warga Dievakuasi, Banjir Terjang Sejumlah Kawasan di Bantul Akibat Hujan Deras

BACA JUGA : Status Siaga Darurat Bencana DIY Kembali Diperpanjang hingga 3 Maret 2025

Meskipun telah memasuki masa pancaroba menuju kemarau, pihaknya perlu melakukan langkah antisipasi tersebut.

Selain itu, masa perpanjangan status siaga ini berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, yang memprediksi masih akan terjadi potensi cuaca ekstrem hingga pertengahan April.

"Hujan bulan ini diprediksi tidak sebesar Maret lalu, saat bencana banjir dan tanah longsor. Tapi potensi hujan lebat tetap ada beberapa hari ke depan. Di mana bulan Mei perkiraannya sudah memasuki musim kemarau," jelasnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, mencatat sejumlah bencana hidrometeorologi dalam sebulan terakhir, di mana puncaknya pada Jumat (28/3/2025), seluruh kawasan DIY terdampak bencana. 

BACA JUGA : BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Terkait Siklon 99S dan 90S, Tingkatkan Kewaspadaan Potensi Bencana

BACA JUGA : Menko PMK Pratikno Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Penanganan Bencana

"Bantul sekitar 10 kapanewon terdampak banjir, diantaranya tanah longsor dan sebagainya," tutur Noviar.

Sementara di Kabupaten Gunungkidul, banjir dan longsor terjadi di delapan kapanewon. Sementara di Kabupaten Kulon Progo, terdapat sekitar lima kapanewon terendam banjir dan belasan titik mengalami longsor. Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman juga terdampak tanah longsor dalam skala kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: