500 Santri Ponpes Al-Hikmah Benda Digembleng Stop Penyalahgunaan Narkoba

500 Santri Ponpes Al-Hikmah Benda Digembleng Stop Penyalahgunaan Narkoba

KAMPANYE - Perwakilan santri dan santriwati Ponpes Al Hikmah 2 Benda foto bersama narasumber kampanye stop narkoba.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -

SIRAMPOG, DISWAYJOGJA - Sebanyak 500 santri pondok pesantren Al-Hikmah 2 Benda, antusias mencermati edukasi stop penyalahgunaan narkoba, Rabu (8/11). Sebab, kini semakin banyaknya modus peredaran gelap narkotika banyak menyasar kalangan pelajar.

BACA JUGA:Narkoba Dijual Lewat Medsos, Polresta Jogjakarta Tangkap Pemilik 3050 Butir Pil Sapi

Keresahan tersebut direspon pengurus ponpes dengan menggandeng Tim Penyuluh Badan Narkotika Nasional Kota Tegal. Komitmen itu, diwujudkan dengan diseminasi informasi program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di kalangan ponpes.

BACA JUGA:Proteksi Ancaman Narkoba, BNN Gandeng Kader PKK di Kota Tegal

Informasi edukasi dan sosialisasi bahaya narkoba berlangsung di Aula Ponpes Al-Hikmah 2 Benda. Hadir seagai narasumber, tim penyuluh dari Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Tegal. Turut hadir, Kepala SMP Al-Hikmah 2 Nurkholis, Bhabinkamtibmas Sirampog Bripka Waluyo dan Ketua Pengasuh yayasan Pondok Al-Hikmah KH Itmamudin Masruri.

BACA JUGA:Pengguna Narkoba Kalangan Anak Sekolah Memprihatinkan, BNN Kota Tegal Akui Ada Anak Jalani Rehabilitasi

Dalam sambutannya, KH Itmamudin Masruri menyampaikan, kegiatan edukasi P4GN menjadi tindaklanjut kerjasama dengan BNN Kota Tegal dan Ponpes SMP Al-Hikmah 2 Benda. Pihaknya mengapresiasi sekaligus berterima kasih atas banyaknya materi pencegahan stop penyalahgunaan narkoba. Terlebih, marak dan rentannya peredaran gelap narkotika menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

”Harapannya, setelah mendapat penyuluhan dan pencerahan dari tim P2M BNN Kota Tegal. Semua santri dan santriwati, bisa lebih mawas diri dan ikut perang melawan narkoba,” jelasnya.

Sementara itu, Penyuluh BNNK Tegal Solikhah Ernawati dan Rus Indah Kumalasari mengemas sosialisasi dan edukasi dengan diskusi interaktif. Tujuannya agar penyampaian materi tentang definisi narkoba, jenis bahaya atau dampak narkoba lebih mudah dipahami. Termasuk, ciri penyalahguna narkoba, aspek hukum narkoba hingga cara mencegah penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja.

”Cara efektif menanamkan ketahanan diri remaja, yakni mengontrol emosi untuk tidak tergiur mencoba narkoba. Kedua, tumbuhkan penolakan tegas penyalahgunaan narkoba karena dampaknya sangat buruk. Terakhir, perbanyak kegiatan positif untuk menyalurkan bakat minat,” terangnya.

Solikhah Ernawati menambahkan, diskusi dinamis juga membahas tentang cara menolak narkoba di kalangan remaja, bagaimana mengenali makanan yang sudah tercampur kandungan narkoba.

Semuanya dijawab dengan lugas. Harapannya bisa menambah wawasan pengetahuan tentang bahaya narkoba. Sinergitas perang melawan narkoba, menjadi komitmen bersama dalam mewujudkan Kabupaten Brebes bersih dari narkoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: