Bupati Bantul Abdul Halim Ajak Masyarakat DIY Tidak Buang Sampah Sembarangan
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak seluruh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk tidak membuang sampah sembarangan. -IST-
DISWAYJOGJA – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak seluruh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk tidak membuang sampah sembarangan. Terutama membuang sampah di aliran sungai.
BACA JUGA:Timbulkan Bau Tak Sedap, Sampah di Sleman Menumpuk Sepekan
Bupati Bantul Abdul Halim mengatakan, sampah yang kerap menumpuk di sejumlah aliran sungai tidak selalu berasal dari masyarakat Bantul. Karena berada di kawasan hilir, masyarakat Kabupaten Bantul sudah tidak membuang sampah di sungai. Lain halnya dengan sejumlah masyarakat yang ada di luar Kabupaten Bantul.
”Karena sampah yang dibuang di Sungai Opak atau Sungai Code itu larinya ke Kabupaten Bantul semua. Kami yang harus membersihkan," kata Abdul Halim.
BACA JUGA:7 Ponpes di Yogyakarta Olah Limbah dan Sampah dengan Biopori
Sampah yang dibuang dari hulu aliran sungai, tidak hanya menimbulkan dampak buruk terhadap Kabupaten Bantul. Namun juga terhadap pantai selatan. Sebab, sampah tersebut dinilai mampu mengganggu kesehatan manusia apabila terjadi penumpukan sampah pada suatu titik aliran sungai. “Begitu pula dengan ekosistem biota sungai,” sebutnya.
BACA JUGA:Kelola Sampah 60 Ton per Hari, Pemkot Yogyakarta Libatkan Pihak Swasta
Pemkab Bantul mengkhawatirkan kiriman sampah itu. Khususnya di aliran sungai, yang saat ini sudah terjadi penumpukan di beberapa titik perbatasan. “Sampah kalau kita lihat berdasarkan pengalaman, maka memang dari arah utara yang paling banyak,” sebut Bupati Bantul Abdul Halim.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan, terkadang ada masyarakat yang mengambil momentum hujan untuk membuang sampah. Apalagi, musim hujan itu aliran sungai cukup deras. “Jadi ada saja orang yang nekat buang sampah di sungai. Padahal itu ada larangannya," ujar Ari.
Menurut Ari, jenis sampah yang dibuang ke sungai bermacam-macam. Namun yang paling banyak adalah sampah plastik. “Karena memang kalau kita lihat itu ada sampah yang buntelan-buntelan seperti itu," ucap Ari.
Ari menuturkan, tantangan dalam menjaga kebersihan sungai adalah tantangan bersama dengan kabupaten/kota lain. Sebab sungai bersifat lintas wilayah. “Hulu tengah hilir ini kan satu kesatuan, tidak bisa dipisahkan," tandas Ari. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: