Revitalisasi Pasar Randugunting Mencapai 52 Persen

Revitalisasi Pasar Randugunting Mencapai 52 Persen

REVITALISASI - Warga berjalan usai berbelanja di Pasar Randugunting yang sedang direvitalisasi, Selasa (24/10).-K. ANAM SYAHMADANI/RADAR TEGAL -

 TEGAL, DISWAYJOGJA- Revitalisasi Pasar Randugunting yang dimulai 24 Juli 2023 dan ditargetkan selesai 20 Desember 2023 sudah mencapai 52 persen. Obyek revitalisasi pasar yang terletak di Jalan KS Tubun itu meliputi atap untuk menambah volume kapasitas pedagang, meja menggantikan yang semula hamparan, dan perbaikan pembuangan atau sanitasi.

BACA JUGA:Tempat Karaoke Musro di Hotel Bahari Inn Kota Tegal Kebakaran, Diduga Exhaust Korsleting

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkop UKM Perdagangan) Kota Tegal Rudi Hersetyawan bersyukur revitalisasi berjalan mulus tanpa ekses. Dinas jauh sebelumnya telah berkomunikasi dengan Pemerintah Kecamatan, Kelurahan, Koramil, Polsek, Babinsa, Babinkamtibmas, dan warga dengan melibatkan paguyuban pedagang.

Semua kami ajak bicara. Alhamdulillah kondusif. Saat penempatan pedagang pun tidak rebutan, kata Rudi di Kantor Dinkop UKM Perdagangan, Selasa (24/10/2023).

BACA JUGA:3 Tahun Terakhir, Nilai Skor IPM Brebes di Jateng Paling Rendah

Revitalisasi Pasar Randugunting menggunakan anggaran Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan senilai Rp2.998.474.000. Kepala Bidang Pasar Triyanto menyampaikan, tujuan dilakukannya revitalisasi adalah untuk memperbaiki sarana dan prasarana perdagangan agar memenuhi SNI Pasar Rakyat, setidaknya mendekatkan standar.

Pekerjaan revitalisasi berjalan sesuai dengan time schedule. 400 pedagang direlokasi di depan dan belakang pasar, ungkap Triyanto.

Dinkop UKM Perdagangan berupaya mengubah mindset pedagang dari yang semula hamparan menuju pasar rakyat standar. Pasar Randugunting selanjutnya akan menerapkan zonasi. Dengan penataan, pedagang diharapkan akan menjaga ketertiban, pengamanan, kebersihan, dan endingnya meningkatnya transaksi jual beli di Pasar Randugunting.

Untuk retribusi berjalan manual, karena setelah direlokasi data berubah, ujar Triyanto. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: