Menelisik Mitos Kepuhunan, Kepercayaan Masyarakat Kalimantan Tentang Menerima Sesuatu

Menelisik Mitos Kepuhunan, Kepercayaan Masyarakat Kalimantan Tentang Menerima Sesuatu

--

DISWAY JOGJA - Indonesia, negara kepulauan yang beragam, dikenal dengan warisan budaya yang kaya dan cerita rakyat yang menarik. Di antara banyak kepercayaan dan legenda mistis yang telah diturunkan dari generasi ke generasi, kepuhunan adalah mitos yang menonjol dan yang berakar pada cerita rakyat Indonesia. 

Kepuhunan adalah mitos yang mengacu pada konsep mistis yang tertanam kuat dalam jalinan budaya Indonesia. Berputar pada kepercayaan terhadap makhluk gaib yang memiliki kekuatan luar biasa dan bersemayam di tempat atau benda keramat tertentu. Makhluk-makhluk ini, yang sering dipuja sebagai roh leluhur atau penjaga, diyakini mempengaruhi kehidupan manusia dan alam.

Meskipun keberadaan kepuhunan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, namun signifikansinya dalam budaya Indonesia tidak dapat diremehkan. Ini berfungsi sebagai jembatan antara alam berwujud dan tidak berwujud, menawarkan penghiburan, bimbingan, dan rasa keterhubungan dengan dunia spiritual. Baik sebagai sumber inspirasi, sarana mencari perlindungan, maupun cara untuk memahami misteri kehidupan.

 

Apa itu Kepuhunan?

Di beberapa daerah, kepuhunan dikaitkan dengan roh leluhur yang diyakini melindungi dan membimbing keturunannya. Terkait juga dengan makhluk mitos atau dewa yang mengatur elemen alam seperti air, hutan atau gunung.

Kepuhunan sering terjalin dengan konsep dan praktik mistik lain yang lazim dalam cerita rakyat Indonesia. Perdukunan, metode pengobatan tradisional dan animisme.

Banyak orang mengatakan kalau mitos adalah omong kosong karena jika dipikir secara logika, kebanyakan mitos tidak masuk akal. Namun percaya atau tidak, ada juga beberapa mitos yang terbukti kebenarannya. Salah satunya kepuhunan ini.

Kepuhunan adalah kepercayaan masyarakat Kalimantan. Kepuhunan sendiri artinya mengalami musibah karena tidak ingin mencicipi sesuatu yang dipersembahkan (biasanya berupa makanan dan minuman).

Contoh :

Ada seseorang bernama Arif. Dia memiliki seorang teman yang datang ke rumahnya. Saat itu, Arif makan sepiring mie dan menawarkan makanan kepada temannya, tetapi dia menolak dan pulang.

Tak lama kemudian, saudara Arif memanggil dari luar, “Arif, temanmu mengalami kecelakaan” Arif segera keluar untuk menemui temannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: