Menelisik Mitos Kepuhunan, Kepercayaan Masyarakat Kalimantan Tentang Menerima Sesuatu

Menelisik Mitos Kepuhunan, Kepercayaan Masyarakat Kalimantan Tentang Menerima Sesuatu

--

Dalam perjalanan dia ingat kalau temannya itu telah meninggalkan rumah tanpa mencoba makanan yang ditawarkan. Dan itu disebut eliminasi, Kamu akan mengalami kecelakaan jika tidak makan atau mencicipi hidangan yang ditawarkan tuan rumah.

Mitos ini sudah menjadi tradisi yang sudah lama dipercaya oleh masyarakat Kalimantan, karena sebagian besar masyarakat pernah mengalami kejadian tersebut.

Jadi, jika Kamu mengunjungi Kalimantan dan ditawari untuk mencicipi hidangannya, Kamu harus mencoba setidaknya sedikit. Bahkan jika Kamu tidak mempercayai mitos ini, lakukan saja untuk menghormati tradisi.

Asal Kata Kepuhunan

 

Istilah "kepuhunan" sendiri berasal dari bahasa Jawa, dengan "kepuh" berarti sakral. Dalam mitologi Indonesia, kepuhunan sering dikaitkan dengan pohon keramat, situs purbakala, atau alam mistik yang tersembunyi dari pandangan manusia.

Tempat-tempat ini diyakini dihuni oleh roh-roh gaib dan entitas supranatural yang memiliki kekuatan besar dan kebijaksanaan.

Kata “Kepuhunan” juga sering kita dengar di berbagai daerah Kalimantan Selatan, bahkan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang juga dihuni oleh keturunan suku Banjar.

Kepuhunan, akar katanya berasal dari kata “puhun”, yang berarti “kayu” dalam bahasa Indonesia. Karena vokal "O" tidak dikenal dalam tata bahasa Banjar, maka kata "pohon" diganti dengan vokal "U".

Secara lebih khusus menurut tata bahasa Banjar, akar kata to speak memiliki awalan dan akhiran yaitu awalan ka (tata bahasa Banjar tidak mengenal huruf vokal E dan E pepet) dan akhiran yang dikenali. Istilah “Kepuhunan” yang merujuk pada pohon ini merupakan kepercayaan tradisional yang masih dianut oleh sebagian masyarakat suku Banjar. 

Kepuhunan yang diyakini berasal dari kepercayaan terhadap dinamisme disebut juga dengan preanimisme yang mengajarkan bahwa setiap benda atau makhluk memiliki daya dan kekuatan. Meskipun sebagian besar suku Banjar memeluk agama Islam, namun kepercayaan terhadap “Kepuhunan” atau pohon tersebut tidak hilang.

Mitos-mitos Lain dari Kalimantan

Kalimantan, pulau terbesar di Indonesia, memiliki banyak mitos dan cerita rakyat yang kaya. Berikut adalah beberapa mitos populer dari Kalimantan:

1. Naga Benua: Mitos ini menceritakan tentang adanya naga raksasa yang mendiami sungai-sungai besar di Kalimantan. Naga ini diyakini memiliki kekuatan magis dan menjadi penjaga alam.

2. Dayak dan Kayan: Mitos ini berkaitan dengan dua suku asli Kalimantan, yaitu suku Dayak dan suku Kayan. Konon, kedua suku ini memiliki hubungan dengan dunia roh dan mampu berkomunikasi dengan makhluk gaib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: