Yuk, Mengenal Sejarah Klepon Kudapan Tradisional Si Bulat Hijau yang Imut! Berikut Ulasannya

Yuk, Mengenal Sejarah Klepon Kudapan Tradisional Si Bulat Hijau yang Imut! Berikut Ulasannya

Klepon makanan tradisional sejuta umat--

DISWAY JOGJA - Halo gaes kali ini kita akan sejarah klepon yang jadi salah satu jajanan pasar ikonik di Indonesia terutama dijawa. Sering dijumpai di bagian jajanan ringan pada pasar-pasar tradisional, makanan yang satu ini memang menjadi favorit akibat tekstur kenyalnya dan rasa manis legit di dalamnya. Bahkan jajanan atau camilan tradisional yang satu ini juga sering jadi makanan yang direview oleh para food vlogger mancanegara saat berlibur ke Indonesia.

Klepon memiliki ciri khas yang mudah dikenali karena bentuknya yang berupa bola-bola imut kecil berwarna hijau dan diselimuti kelapa parut. Bahan pembuatannya dari adonan tepung beras yang menjadikannya sangat kenyal ketika digigit kemudian warna hijaunya berasal dari air daun pandan atau suji. Lebih nikmatnya lagi bagian dalam bola-bola ini diberi isian gula merah yang akan lumer bahkan muncrat ketika disantap.

Sering ditemukan di pasar-pasar tradisional Pulau Jawa, ternyata klepon juga bisa dijumpai di daerah lain seperti Sumatera, Bali, dan Sulawesi dengan nama yang berbeda. Bukan cuma di Indonesia klepon bahkan bisa juga didapatkan di Malaysia, Singapura, hingga Belanda.

Jadi penasaran gimana sih sejarah dan asal-usul klepon yang ternyata bisa dijumpai di berbagai daerah serta negara lain? Yuk simak ulasannya di bawah ini!

BACA JUGA:Kalian Sudah Tau Belum Manfaat Daun Bidara untuk Program Hamil? Kalau Belum Simak Penjelasannya

1. Sejarah Asal-Usul Klepon

Sebagai jajanan tradisional yang sudah dikenal masyarakat Jawa adalah klepon. Klepon ternyata sudah ada sejak lama lho. Jajanan yang satu ini sudah muncul dan tertulis dalam catatan-catatan di Serat Centhini. Artinya masyarakat Jawa sudah terbiasa menikmati klepon sejak awal abad-19, karena Serat Centhini sendiri ditulis sekitar tahun 1814 sampai 1823.

Di dalam kitab pusaka milik Keraton Surakarta ini beberapa kali klepon disebut sebagai bagian dari hidangan yang dipakai sebagai suguhan dalam jamuan makan. Selain sebagai suguhan kudapan manis kenyal ini juga disajikan ketika ritual perayaan adat seperti selamatan dan pesta syukuran. Makanan manis yang satu ini memang terbiasa disajikan dengan beberapa makanan atau kudapan tradisional lainnya dalam satu nampah.

2. Filosofi Klepon

Bahan-bahan pembuatan klepon juga mencerminkan segala hasil bumi yang tersedia di Jawa ataupun Indonesia. Seperti contohnya tepung beras, daun pandan atau suji, gula merah atau gula Jawa, dan juga kelapa parut yang semuanya mudah didapatkan. Kudapan yang satu ini juga umum disajikan bersamaan dengan cendol dawet, cenil, dan kudapan tradisional lain yang bahan bakunya kurang lebih sama.

Bahan pembuatannya yang sangat sederhana tersebut juga mempunyai filosofi tersendiri yang menggambarkan sebuah kesederhanaan hidup. Bentuknya yang bulat juga menggambarkan bahwa kehidupan yang tidak diketahui bagaimana ujung pangkalnya. Warna hijau dan rasa manis gulanya juga melambangkan kedamaian serta ketentraman hati untuk menghindari hal-hal jahat.

3. Klepon: Kudapan Tradisional Favorit

Menyambung dari pemaparan sejarah asal-usulnya dari dahulu klepon memang sudah termasuk dalam kudapan favorit terutama di masyarakat Jawa. Menurut sejarawan Universitas Sanata Dharma, Heri Priyatmoko, klepon sudah menemani masyarakat Jawa dalam minum teh. Dalam konsep masyarakat Jawa, ada istilah yang biasa dibilang sebagai 'adu wedang' atau kudapan untuk menemani minuman hangat.

Selanjutnya karena bahan serta teknik pembuatannya yang tergolong sangat mudah membuatnya, jadi makanan ringan yang mudah dijadikan bahan dagangan. Sejak abad 19 hingga saat ini banyak orang-orang dari Pulau Jawa yang menjual makanan ini di pasar-pasar tradisional. Para pedagang yang merantau pun juga secara tidak langsung semakin mempopulerkan klepon hingga sampai ke daerah-daerah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: