Tangani Stunting Tak Cukup Andalkan Sektor Kesehatan

Tangani Stunting Tak Cukup Andalkan Sektor Kesehatan

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXIV Kodim 0736/Batang, Ny Mutia Ahmad Alam Budiman saat menggelar sosialisasi di aula Kantor Balai Desa Kambangan, Kecamatan Blado. (Istimewa)--

BATANG (Disway Jogja) - Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXIV Kodim 0736/Batang Ny Mutia Ahmad Alam Budiman mengatakan, menangani stunting atau gagal tumbuh kembang anak membutuhkan komitmen dan peran semua pihak di semua lintas sektor.

 

”Menangani angka stunting di Kabupaten Batang perlu ada kerja sama dan komitmen kuat oleh semua pihak, baik lintas program maupun lintas sektor,” kata Mutia di Batang, kemarin.

 

Menurut dia, kasus stunting di Indonesia jumlahnya masih sangat tinggi. Demikian pula di Kabupaten Batang. Karena itu, dia bersama anggota Persit lainnya kini terus berupaya membantu program pemerintah dalam mensosialisasikan pencegahan dan penanganan stunting, agar permasalahan tersebut lekas tertangani.

 

”Iya, jadi pendekatan dalam penanggulangan stunting ini penting dilakukan secara lintas sektor, karena tidak bisa diatasi oleh sektor kesehatan saja,” ujarnya.

 

Diketahui, stunting merupakan gagal tumbuh kronis yang prosesnya bertahun-tahun akibat lingkungan buruk, ketahanan pangan suatu daerah buruk, dan cakupan imunisasi kurang.

 

Sementara itu, Dandim 0736/Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman mengimbau agar warga meminimalisir pernikahan dini atau pernikahan di bawah umur.

 

”Bila seorang wanita menikah terlalu dini dari segi umur tidak memenuhi standar. Apalagi dari segi pengetahuan merawat anak pasti juga kurang berpengalaman. Jadi sebaiknya seorang wanita menikah minimal berusia 19 tahun,” jelasnya.

 

Dia mengharapkan seluruh pihak bergerak serentak, dalam penanganan stunting. Bagi yang berumur di bawah 19 tahun, tapi sudah terlanjur menikah, yang utama saat ini adalah pentingnya menjaga kesehatan kandungan.

 

”Maka di situlah pentingnya pengetahuan tentang gizi seorang Ibu hamil, agar calon bayi terbebas dari stunting,” tegasnya.

 

Camat Blado Kusnoto menjelaskan, berkaitan dengan angka stunting, Desa Kambangan adalah yang tertinggi di Kecamatan Blado dengan jumlah 79 anak, kedua Desa Gerlang sebanyak 59 anak.

 

”Sedangkan desa yang lainnya masih di bawah dua desa tersebut. Jika melihat dari letak geografis, Desa Kambangan dan Gerlang berada di atas ketinggian sekitar 800 sampai 1.000 di atas permukaan air laut,” ujar dia.

 

Pemerintah pusat ataupun daerah sudah menganggarkan untuk pencegahan stunting, mulai dari dana desa dan dana-dana lainnya yang berkaitan dengan penanganan stunting. (fel)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan