Sultan HB X Berharap Hal Ini ke Petani Jogja
![Sultan HB X Berharap Hal Ini ke Petani Jogja](https://jogja.disway.id/upload/8403f5dd180e9d62aa262366eb3fd704.jpg)
Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat hadir dalam Festival Petani Milenial. Foto: Humas Pemda DIY --
YOGYAKARTA (Disway Jogja) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan harapannya pada petani yang mengembangkan produk-produk lokal di Jogja.
Menurut Sultan HB X, petani di Jogja harus melek teknologi sehingga bisa memaksimalkan hasil panen dan mendistribusikan produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DIY.
Harapan itu disampaikan Ngarsa Dalem dalam acara dialog Festival Lumbung Mataraman bertajuk “Gebyar Potensi Petani Milenial DIY” yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) DIY pada Selasa (12/06).
BACA JUGA:Bijak! Sultan HB X Tanggapi Kericuhan di Babarsari: Tinggal di Jogja Berarti Bagian dari Orang Jogja
Pemasaran produk pertanian yang baik, kata Sultan, bisa berdampak pada perputaran uang dan meningkatkan perekonomian di Jogja.
“Pemda DIY akan terus mendorong dan memfasilitasi terkait standarisasi ini. Akan tetapi, memang harus ada verifikasi pada produk yang akan dijual terlebih dahulu. Jangan asal jual karena punya konsekuensi hukum apabila kualitas tester berbeda dengan kualitas komoditas dagang,” kata Sri Sutan.
Menurut Sultan HB X, sektor pertanian harus belajar dari program SiBakul Jogja milik Diskop UKM DIY yang sukses memutar uang dan menghidupkan gairah pasar.
Apalagi, saat ini petani milenial lebih mendominasi keberadaan petani senior di DIY. Sebanyak 4.500 UMKM DIY melakukan transaksi secara kontinyu per harinya.
“Saya rasa sektor pangan juga bisa melakukan itu. Misalnya, setiap dua minggu ditarget ada transaksi senilai 50 ton beras, maka pada minggu-minggu selanjutnya stok juga harus ada. Jangan sampai bubar. Sistem yang penyediaan barang berkualitas yang kontinyu ini adalah kunci,” ujar Sri Sultan.
BACA JUGA:Tegas!, Sri Sultan HB X: Tidak Ada Keringanan bagi ASN yang Korupsi
Melihat antusiasme masyarakat di bidang pengadaan pangan lokal, terutama oleh petani muda milenial, Sri Sultan mengaku bangga atas semangat tersebut.
Semangat milenial untuk menghadirkan produk-produk pangan lokal DIY agar bisa menembus pasar luar daerah seperti bawang merah khas Depok, Bantul, patut diparesiasi dan didukung.
“Kami tidak ada masalah menggelontorkan dana APBD untuk mendukung upaya pemenuhan pangan lokal sebagai komoditas tani yang mampu menopang ekonomi. Yang terpenting adalah siapa yang mengonsolidasikannya dan membangun potensi menjadi sesuatu. Kami back up karena APBD juga punya masyarakat Jogja. APBD milik masyarakat bukan milik pemerintah,” papar Sri Sultan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn