Eksplor Rasa Legendaris di Pasar Ngasem Yogyakarta yang Sangat Terkenal, Cek Info Lengkapnya Disini
Jenang Yu Jumilah--
diswayjogja.id – Yogyakarta, sebuah kota yang tak pernah gagal menyajikan pesona, tidak hanya memukau lewat tatanan budaya keraton dan keindahan alamnya, tetapi juga melalui kekayaan kulinernya. Setiap sudut kota, dari jalan protokol hingga gang sempit, menyimpan warung makan dan jajanan pasar yang menjanjikan pengalaman rasa yang berkesan. Salah satu destinasi yang menawarkan perpaduan unik antara sejarah dan sajian kuliner otentik adalah Pasar Ngasem, sebuah pasar tradisional yang kini telah bertransformasi menjadi pusat jajanan sekaligus cagar rasa legendaris.
Sejarah Pasar Ngasem memiliki latar belakang yang kaya dan menarik. Kawasan yang kini menjadi pasar ini mulanya merupakan sebuah danau besar. Konon, danau tersebut adalah tempat favorit Sultan Hamengku Buwono II untuk menikmati pemandangan Keraton Yogyakarta dari luar benteng. Seiring berjalannya waktu, danau tersebut mengering dan berubah fungsi menjadi area pemukiman padat. Di tengah pemukiman inilah, sebuah pasar didirikan, yang pada era 1970-an, mencapai puncak ketenarannya sebagai pusat perdagangan burung terbesar.
Perubahan besar terjadi pada tahun 2010 ketika para pedagang burung dipindahkan ke Pasar Satwa dan Tanaman Hias di Bantul. Sejak saat itu, Pasar Ngasem memulai babak baru transformasinya. Pasar ini tidak lagi identik dengan burung, melainkan berevolusi menjadi sebuah pasar tradisional modern yang fokus pada produk kebutuhan sehari-hari, sambil secara bertahap menumbuhkan reputasinya sebagai sentra kuliner nostalgia. Transformasi ini berhasil melestarikan banyak warisan rasa yang telah bertahan selama puluhan tahun, bahkan melintasi beberapa generasi.
Pasar Ngasem kini seolah berfungsi sebagai mesin waktu kuliner. Deretan warung dan lapak yang ada siap membawa lidah pengunjung kembali ke masa lampau melalui citarasa sederhana, otentik, dan khas Jawa. Pengalaman bersantap di sini adalah tentang mencicipi konsistensi resep kuno dan melihat langsung proses memasak yang masih dipertahankan secara tradisional, sering kali menggunakan tungku arang. Laporan ini akan memandu Anda menjelajahi sepuluh kuliner wajib coba yang wajib disambangi saat berwisata rasa di Pasar Ngasem.
BACA JUGA : Rasanya Gurih Mantap! Aneka Macam Kuliner Bakmi Jawa Jogja, Paling Legendaris Berusia 70 Tahun
Jenang Yu Jumilah
Jenang Yu Jumilah menawarkan sembilan varian bubur yang unik dan beragam, termasuk bubur sumsum pandan yang harum, bubur lubi-lubi, candil ketan, candil singkong, monte, ketan hitam, ketan putih, serta pati telor. Untuk pengalaman santap di tempat, satu porsi jenang komplit dapat dinikmati dengan harga sekitar Rp10.000. Sementara itu, untuk dibawa pulang, harganya sedikit lebih tinggi, yakni Rp12.500, karena porsi yang diberikan lebih banyak. Pengunjung disarankan untuk tidak datang terlambat, terutama pada akhir pekan, karena antrean Jenang Yu Jumilah seringkali mengular panjang.
Wingko dan Bakpia Ngasem
Wingko Ngasem, yang lebih dulu hadir, terkenal dengan tekstur yang kenyal, lembut, dan aroma kelapa yang sangat wangi dan otentik. Di sisi lain, Bakpia yang dijual di sini memiliki isian kacang hijau yang legit, dibungkus dengan kulit tipis yang renyah dan gurih. Sensasi lezatnya akan terasa maksimal ketika bakpia ini disantap selagi masih hangat. Kedua jenis kue tradisional ini dibanderol dengan harga yang bersahabat, menjadikannya pilihan oleh-oleh yang pas dan wajib dibawa pulang dari Pasar Ngasem.
Warung Makan Yu Ira
Sate Koyor adalah hidangan yang terbuat dari lemak sapi yang dimasak dengan bumbu khusus, ditusuk, lalu dibakar. Ketika digigit, koyor ini menawarkan kombinasi tekstur yang unik: kenyal di luar, namun lembut dan lumer di mulut. Ukuran koyor yang cukup besar memastikan kepuasan hanya dengan mengonsumsi satu tusuk saja. Setelah menikmati kelezatan sate koyor yang kaya rasa, disarankan untuk menyeruput Wedang Rempah hangat yang berfungsi untuk menetralkan dan “melunturkan” sisa lemak dari hidangan yang nikmat tersebut.
Warung Makan Bu Sirep
Hidangan-hidangan tersebut dikenal memiliki cita rasa sederhana namun sangat memuaskan, menjadikannya pilihan ideal untuk sarapan yang mengenyangkan. Menyantap nasi rames ala Bu Sirep ditemani beberapa varian sambal khas mereka di pagi hari dijamin dapat memberikan energi penuh untuk beraktivitas seharian. Pengunjung disarankan untuk datang sebelum jam 9 pagi, karena ketersediaan lauk pauk di warung ini biasanya akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: