Unik! Kuliner Khas Yogyakarta Penuh Cerita, Mulai dari Menu Kontol Kejepit Sampai Bajingan
menu Kontol Kejepit jogja--
Apa yang terbesit di benak kita saat mendengar istilah 'Kontol Kejepit'? Jauh dari kesan vulgar, ini adalah nama yang dilekatkan pada salah satu jajanan tradisional khas Kabupaten Bantul.
Camilan ini sekarang lebih dikenal dengan nama yang lebih umum dan lembut, yaitu Kue Adrem. Makanan ringan ini diracik dari bahan dasar tepung beras, gula merah atau gula jawa, dan sedikit parutan kelapa, kemudian diolah dengan cara digoreng hingga matang.
Cita rasa kue ini dominan manis dengan sedikit sentuhan gurih dari kelapa. Teksturnya menyerupai kue cucur, tetapi yang menjadikannya unik adalah bentuknya yang menyerupai kuncup bunga yang merekah.
Konon, nama ‘Kontol Kejepit’ berasal dari teknik memasaknya, di mana adonan yang digoreng akan dijepit menggunakan tiga batang sumpit atau bilah bambu kecil untuk membentuknya.
Secara filosofis, kue ini dulunya dihidangkan sebagai simbol rasa syukur atas panen padi yang melimpah dan juga diyakini melambangkan pengampunan serta harapan akan ketenangan hidup. Hingga kini, kue adrem yang murah meriah ini masih dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional dan acara budaya.
Bajingan
Istilah Bajingan di Yogyakarta tidak merujuk pada kata makian yang kasar, melainkan sebuah nama kuliner yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan konotasi negatif tersebut.
Sebagaimana dijelaskan oleh pakar kuliner, Bajingan adalah sebutan unik untuk olahan yang berbahan dasar ketela pohon atau singkong. Singkong dipotong-potong, lalu direbus hingga mencapai tekstur setengah matang.
Proses selanjutnya adalah memasak kembali potongan singkong tersebut bersama gula merah dan daun pandan. Pemasakan dilakukan sampai cairan gula mengental dan menyelimuti semua potongan singkong.
Hasil akhir dari proses ini adalah potongan singkong yang terlumuri lapisan karamel manis dan memiliki aroma yang wangi berkat pandan. Makanan ini menawarkan perpaduan rasa gurih alami singkong dan manis gula merah yang legit.
Meskipun asal-usul penamaannya tidak memiliki catatan pasti, rasanya yang lezat menjadikannya camilan yang disukai oleh banyak penduduk Jogja.
Wedang Uwuh
Nama unik berikutnya adalah 'Wedang Uwuh', yang secara harfiah dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai 'minuman sampah'. Penamaan ini muncul karena bahan-bahan yang digunakan untuk meracik minuman khas Jogja ini berupa campuran rempah-rempah kering yang sekilas terlihat seperti tumpukan sisa atau serpihan, alih-alih bahan minuman yang berkelas.
BACA JUGA : 5 Tempat Makan Gudeg Enak Dekat Stasiun Tugu Jogja, Legendaris dan Ramah di Kantong
BACA JUGA : Deretan Tempat Kuliner Pagi Dengan View Indah Jogja, Dengan Pemandangan Alam Dijamin Bikin Betah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: