Hadapi Rambut Rontok Bikiin Gak PD? Begini Penyebab dan Solusinya
rambut rontok bikin insecure-pinterest.com-
diswayjogja.com – Memiliki rambut yang sehat, lebat, dan kuat adalah dambaan banyak orang, salah satu aspek fundamental dalam mewujudkan kondisi rambut ideal ini adalah dengan memperkuat akar rambut, bagian vital yang menjadi penopang setiap helai rambut.
Namun, realitasnya, masalah kesehatan rambut yang paling sering dikeluhkan banyak orang adalah rambut rontok. Menurut data dari American Academy of Dermatology (AAD), adalah normal jika seseorang kehilangan antara 50 hingga 100 helai rambut per hari. Angka ini mungkin terdengar banyak, namun dengan rata-rata sekitar 100.000 helai rambut di kepala, kerontokan dalam jumlah kecil tersebut umumnya tidak akan terlihat atau terasa signifikan.
Fenomena ini lumrah terjadi karena kulit kepala secara otomatis akan menggantikan helai rambut yang gugur dengan pertumbuhan rambut baru. Proses regenerasi alami inilah yang menjaga kepadatan dan volume rambut kita.
Akan tetapi, bagi individu yang menghadapi masalah rambut rontok yang parah dan kondisi rambut yang tidak sehat, siklus penggantian rambut baru ini tidak terjadi sebagaimana mestinya.
BACA JUGA : Jangan dibiarkan! Rambut Berminyak Dapat Menyebabkan Bau Tidak Sedap, Atasi Segera! Ini 7 Caranya
BACA JUGA : Rambutmu Seringkali Rontok? 7 Bahan Alami ini Bisa Jadi Solusinya!
Kondisi ini bukanlah masalah tunggal, melainkan dapat disebabkan oleh sejumlah faktor kompleks. Mulai dari faktor genetik atau keturunan, perubahan hormon dalam tubuh, kondisi medis tertentu, hingga aspek alami penuaan, semuanya dapat berperan dalam melemahnya akar rambut. Orang yang mengalami kerontokan rambut berlebihan biasanya memiliki struktur akar rambut yang tidak kuat atau sudah rusak. Sebagai upaya krusial untuk mengatasi rambut rontok, banyak individu mencari dan menerapkan berbagai cara untuk memperkuat akar rambut.
Faktor Keturunan (Genetik)
Salah satu penyebab paling umum dari kerontokan rambut adalah faktor keturunan, atau yang dikenal sebagai alopesia androgenetik. Ini adalah kondisi genetik di mana folikel rambut menjadi sensitif terhadap dihidrotestosteron (DHT), hormon turunan testosteron. Meskipun genetik tidak dapat diubah, perawatan tertentu dapat membantu memperlambat proses kerontokan dan merangsang pertumbuhan rambut yang lebih kuat.
Perubahan Hormon
Perubahan hormon memiliki dampak signifikan pada siklus pertumbuhan rambut. Kondisi seperti kehamilan, melahirkan, menopause, atau masalah tiroid dapat memicu kerontokan rambut sementara atau bahkan permanen. Misalnya, selama kehamilan, kadar estrogen yang tinggi dapat menunda fase istirahat rambut, membuat rambut tampak lebih tebal. Penanganan masalah rambut rontok yang disebabkan oleh perubahan hormon seringkali memerlukan konsultasi medis untuk menyeimbangkan kadar hormon.
Kondisi Medis Tertentu
Contohnya termasuk alopecia areata (penyakit autoimun di mana sistem kekebalan menyerang folikel rambut), infeksi kulit kepala (seperti kurap), lupus, atau bahkan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Selain itu, pengobatan untuk penyakit tertentu, seperti kemoterapi untuk kanker, juga dikenal sebagai penyebab kerontokan rambut yang parah. Dalam kasus ini, penanganan akar rambut yang lemah harus sejalan dengan pengobatan kondisi medis yang mendasarinya.
BACA JUGA : Memiliki Rambut yang Mengembang? Ini 7 Cara Merawatnya
BACA JUGA : 9 Manfaat Luar Biasa Bawang Putih untuk Kecantikan: Solusi Alami untuk Kulit dan Rambut yang Sehat
Aspek Penuaan
Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan, termasuk pada siklus pertumbuhan rambut. Kerontokan rambut akibat penuaan adalah proses alami, namun perawatan yang tepat dan nutrisi yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan rambut yang tersisa dan memperlambat penipisan.
Stres Fisik dan Emosional
Dalam kondisi ini, sejumlah besar folikel rambut secara prematur memasuki fase istirahat (telogen phase) dari siklus pertumbuhan rambut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: