Pemda DIY Jamin Keberlanjutan Studi 1.700 Mahasiswa Terdampak Bencana di Sumatra
Suasana Gedung Pusat atau Gedung Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM), di mana gedung ini juga sering disebut Balairung UGM.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
Bentuk dukungan yang disiapkan meliputi bantuan psikososial, biaya hidup, hingga bantuan teknis lainnya. Aria berharap proses pendataan dan penyaluran bantuan dapat rampung sebelum akhir tahun 2025.
Selain itu, dukungan juga melibatkan perangkat daerah lain, seperti Dinas Sosial DIY yang menyalurkan bantuan dengan komitmen pencairan setiap bulan.
BACA JUGA : Menteri PPPA Pastikan Bantuan Khusus Perempuan dan Anak di Lokasi Bencana Sumatra Mulai Terpenuhi
BACA JUGA : UGM Kirim Tim Kesehatan dan Psikologi ke Sumatra, Siapkan Skema Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak
Pemda DIY dan UGM sepakat untuk terus melakukan sinkronisasi data dengan perguruan tinggi lain, LLDIKTI, serta perangkat daerah terkait.
Aria menegaskan, Pemda DIY akan terus hadir untuk memastikan mahasiswa yang terdampak secara ekonomi dan psikososial tetap mendapatkan perhatian.
“DIY adalah kota pelajar dan menjadi rumah bagi mahasiswa dari berbagai daerah. Karena itu, para mahasiswa tetap menjadi perhatian kami,” imbuhnya.
Senada, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DIY mengoordinasikan pendataan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta di DIY.
BACA JUGA : Menelisik Penyebab dan Dampak Banjir Bandang Sumatra, Dwikorita Sebut Faktor Nonalam Perparah Bencana
BACA JUGA : Peduli Korban Bencana Sumatra, Polda DIY Sediakan Dapur Umum dan WiFi Gratis untuk Mahasiswa
Tercatat sebanyak 38 perguruan tinggi akan dikomunikasikan dengan LLDIKTI, dengan laporan sementara sebanyak 388 mahasiswa dari 31 perguruan tinggi swasta.
Sementara itu, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Rustamaji, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan secara komprehensif terhadap mahasiswa terdampak di lingkungan kampus.
Dari hasil pendataan sementara, terdapat 218 keluarga mahasiswa yang terdampak bencana di berbagai daerah di Sumatra.
“Pendataan kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari kebutuhan bantuan biaya hidup, keringanan UKT, hingga dukungan psikososial dan pendampingan konseling,” terang Rustamaji.
Dia merinci, mahasiswa terdampak berasal dari sejumlah provinsi, di antaranya 81 mahasiswa dari Aceh, 93 dari Sumatera Utara, dan 43 dari Sumatera Barat. Meski demikian, sebagian data masih dalam tahap verifikasi di tingkat fakultas dan program studi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: