Baru 8 Tahun, El Sudah Jadi Penari Termuda yang Tampil di Srimanganti—Bikin Publik Takjub

Baru 8 Tahun, El Sudah Jadi Penari Termuda yang Tampil di Srimanganti—Bikin Publik Takjub

El, penari cilik berbakat, saat menerima penghargaan atas dedikasinya pada seni tradisi Jawa--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

BACA JUGA : Rekomendasi Destinasi Edukasi Budaya Batik di Seluruh Indonesia, Berikut Informasi Selengkapnya Untukmu

BACA JUGA : Maybank Cycling Series 2025 Kembali Digelar, Gowes Nikmati Alam dan Budaya Jogja

Beberapa kendangan yang sudah dikuasai El antara lain Lancaran, Bubaran, Ladrang, Semarangan, dan Gangsaran. 

Ia juga mampu mengiringi pertunjukan wayang dengan kendang, serta memainkan kendang batangan dan sedikit kendang Jaipong.

“El sangat fokus dan mantap dalam bermain kendang. Usianya muda, tapi rasa ritme dan penguasaan tekniknya luar biasa,” ucapnya. 

Selain kendang, ia juga tertarik dengan dalang dan wayang kulit. Namun, orang tuanya memilih menunda agar ia fokus terlebih dahulu pada tari dan gamelan. 

Hobi dan ketertarikannya terhadap tradisi, seni, dan budaya klasik terlihat tulus dari hatinya. Ia menunjukkan minat pada nilai-nilai tradisi yang pakem, klasik, dan otentik.

BACA JUGA : Blangkon Beji Bangkit, Media dan Pemkab Sleman Bersinergi Promosikan Warisan Budaya

BACA JUGA : KAI Ajak Budayakan Bawa Tumbler, Penumpang Bisa Isi Air Minum Gratis di Stasiun

“Tradisi, seni, dan budaya klasik sudah menjadi bagian dari hidup dan jiwa El. Dia seperti sudah jatuh cinta dengan budaya klasik,” tuturnya. 

Ia juga aktif menari dan bermain gamelan di berbagai sanggar dan event, menunjukkan kematangan dan penghayatan yang luar biasa meski usianya masih belia. 

Bagi keluarga dan guru-guru yang membimbingnya, ketulusan dan konsistensi El dalam menekuni seni klasik menjadi inspirasi bagi generasi muda lain.

“Setiap kali latihan, El selalu menunjukkan semangat dan ketekunan yang luar biasa. Itu yang membuat kami yakin dia akan terus berkembang,” ujarnya. 

“Selain menguasai gamelan dan tari Jawa, El juga menekuni Tari Bali dengan serius, menunjukkan kemampuannya menembus batas budaya lokal,” jelasnya. 

Baginya, seni klasik bukan hanya tentang gerakan dan musik, tapi juga nilai hidup dan interaksi sosial yang membentuk karakter.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: