Blangkon Beji Bangkit, Media dan Pemkab Sleman Bersinergi Promosikan Warisan Budaya
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Budi Santosa, sedang membawakan sambutan saat meninjau pengrajin Blangkon Beji di Dusun Beji, Desa Sidoarum, Godean, Sabtu (29/11/2025).--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Budi Santosa, menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap pengrajin Blangkon Beji, terutama terkait pemasaran dan ketersediaan bahan baku dengan harga kompetitif.
“Terkait usulan tadi, semoga dapat segera terealisasi dan nanti akan dilaporkan oleh Bu Kadis untuk kemudian disampaikan lebih lanjut,” kata Budi Santosa, saat kunjungan ke Dukuh Beji, Desa Sidoarum, Godean, Sabtu (29/11/2025).
Ia menambahkan bahwa pendampingan pemasaran juga menjadi aspek krusial bagi keberlangsungan industri blangkon di wilayah ini.
“Selain itu, pendampingan pemasaran (marketing) juga menjadi hal yang penting,” ujarnya.
Masalah harga bahan baku juga menjadi perhatian serius.
Menurutnya, pengrajin Blangkon Beji perlu mendapatkan akses bahan baku dengan harga yang lebih terjangkau agar daya saing produk meningkat.
BACA JUGA:Blangkon Beji, Warisan Turun-Temurun yang Hidup di Ujung Timur Godean
BACA JUGA:Sleman Fasilitasi UMKM dengan HKI Gratis, Lindungi Produk Kriya Lokal
“Kemudian yang terakhir, ada satu hal yang tadi juga telah disampaikan, yaitu mengenai bagaimana mendapatkan bahan baku dengan harga lebih terjangkau. Karena di beberapa tempat lain, bahan baku bisa diperoleh dengan harga yang lebih murah. Artinya, pengrajin di wilayah ini juga seharusnya bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang lebih kompetitif,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa poin-poin ini harus mendapat perhatian penuh dari Pemerintah Kabupaten Sleman agar industri blangkon tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang.
Ia juga menjelaskan alasan pemilihan Dusun Beji sebagai lokasi kunjungan.
Berdasarkan penelusuran melalui media sosial dan pemberitaan daring, liputan mengenai Blangkon Beji terakhir muncul pada 2021, bahkan ada yang terakhir pada 2018 atau 2016.
Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap promosi dan visibilitas produk lokal.
“Selanjutnya, kenapa kami memilih Dusun Beji untuk kami kunjungi hari ini, atau pada beberapa waktu yang lalu? Karena ketika saya mencari melalui media sosial ataupun berita dengan kata kunci Blangkon Beji, liputan terakhir yang muncul adalah sekitar tahun 2021, atau bahkan terakhir tahun 2018 atau 2016,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: