Volume Kubah Merapi Bertambah, BPPTKG Sebut Potensi Awan Panas Tetap Tinggi

Volume Kubah Merapi Bertambah, BPPTKG Sebut Potensi Awan Panas Tetap Tinggi

Gunung Merapi kembali erupsi guguran pada Rabu pagi (12/11/2025) dengan jarak luncur awan panas mencapai 1.700 meter ke arah barat daya Kali Krasak.--dok. BPPTKG

Adapun potensi bahaya saat ini mencakup guguran lava dan APG di sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong hingga 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng hingga 7 km.

Sementara di Sektor tenggara meliputi Sungai Woro hingga 3 km dan Sungai Gendol hingga 5 km. Selain itu, Letusan eksplosif, jika terjadi, dapat melontarkan material vulkanik hingga radius 3 km dari puncak.

BACA JUGA : BPBD Sleman Petakan Zona Rawan Merapi dan Longsor Prambanan, Material Gunung Capai 4,2 Juta Meter Kubik

BACA JUGA : Portal Truk Galian C Dipasang di Sleman, Warga Senang tapi Ingatkan Jalur Evakuasi Merapi

Kegempaan Menurun, Deformasi Stabil

Pada minggu pengamatan ini, seismograf mencatat 8 gempa APG, 6 gempa Vulkanik Dangkal, 401 gempa Fase Banyak, 1 gempa Low Frequency, 603 gempa guguran, serta 5 gempa Tektonik.

Intensitas kegempaan ini lebih rendah dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara hasil pemantauan EDM dan GPS menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada deformasi tubuh gunung.

Hujan Tinggi, Warga Diminta Waspada Lahar

Hujan berintensitas tinggi terjadi pada 9 November 2025 di Pos Kaliurang dengan curah hujan mencapai 39,36 mm/jam selama 87 menit. Meski belum dilaporkan adanya lahar, BPPTKG mengingatkan warga untuk tetap waspada, terutama ketika hujan turun di kawasan puncak Merapi.

BPPTKG mengimbau kepada masyarakat tidak beraktivitas di zona potensi bahaya, warga mewaspadai lahar dan APG, terutama saat hujan, serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: