Mahasiswa UNY Ciptakan Herbascent, Dupa Alami Ramah Lingkungan dari Batok Kelapa

Mahasiswa UNY Ciptakan Herbascent,  Dupa Alami Ramah Lingkungan dari Batok Kelapa

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tengah memasarkan produk inovasi lewat Herbascent, dupa alami dari batok kelapa dan kayu gemor, kepada pedagang pasar.--dok. UNY

SLEMAN, diswayjogja.id - Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan kreatifitas di bidang industri kreatif melalui inovasi produk Herbascent, dupa alami berbahan dasar serat batok kelapa dan kayu gemor. 

Produk ini tidak hanya menghadirkan aroma menenangkan, tetapi juga berfungsi sebagai insektisida alami serta sarana upacara berbasis budaya lokal.

Tim Herbascent beranggotakan tiga mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY, yaitu Wahab Kholaf Waliuddin, Muhamad Raihan Taftayazi, dan Aldonna Feronica Kristory. 

Dengan kolaborasi lintas ide dan disiplin, mereka berhasil menciptakan inovasi yang memadukan unsur sains, budaya, dan keberlanjutan lingkungan.

Produk ini lahir pada tahun 2024 dari kepedulian terhadap dua persoalan utama yaitu meningkatnya limbah batok kelapa yang belum dimanfaatkan secara optimal dan maraknya penggunaan dupa sintetis berbahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

BACA JUGA : SMA BOPKRI 1 dan Olifant Yogyakarta Juarai Final Honda DBL 2025 di GOR UNY

BACA JUGA : 7.832 UMKM di Kota Yogyakarta Sudah Melek Digital, Tapi Belum Punya Rencana Bisnis Jelas

Melalui riset dan pengembangan intensif, tim UNY tersebut berupaya menghadirkan solusi berupa dupa alami yang aman, bernilai ekonomi, dan ramah lingkungan.

Dalam proses produksinya, batok kelapa digunakan sebagai bahan bakar alami, sementara kayu gemor berfungsi sebagai perekat sekaligus insektisida alami. 

Aroma khas Herbascent diperoleh dari minyak atsiri lokal seperti cendana, gaharu, vetiver, dan lavender yang memberikan efek relaksasi. Kombinasi bahan-bahan ini menjadikan Herbascent tidak hanya unik, tetapi juga membawa pesan pelestarian sumber daya lokal serta pengurangan limbah organik.

“Herbascent kami rancang agar tidak hanya menyenangkan indra penciuman, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan. Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi hijau bisa lahir dari bahan sederhana di sekitar kita,” ujar Wahab Kholaf Waliuddin, CEO tim Herbascent, Sabtu (1/11/2025).

BACA JUGA :  Mahasiswa UNY Gelar Aksi Damai “Menjemput Ari”, Tuntut Keadilan dan Tuding Kriminalisasi Aktivis Kampus

BACA JUGA : Yogyakarta Targetkan 11 Juta Kunjungan Wisatawan di Akhir 2025, Pemkot Andalkan Event dan Travel Fair

Herbascent hadir dalam beberapa varian, di antaranya dupa stik, dupa kerucut, dan reed diffuser tanpa asap, dengan kemasan kertas kraft ramah lingkungan. Desainnya yang sederhana namun elegan menggambarkan filosofi alami dan memperkuat karakter merek sebagai produk lokal berdaya saing tinggi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: