BBWS Serayu Opak Tanggapi Tuntutan Penambang Progo Soal Penggunaan Mesin Sedot

BBWS Serayu Opak Tanggapi Tuntutan Penambang Progo Soal Penggunaan Mesin Sedot

Suasana kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak di Jalan Solo KM 6, Yogyakarta.--dok. BBWS

Penutupan gerbang dilakukan pada Kamis (16/10/2025), sehari setelah aksi unjuk rasa di mana peserta aksi sempat melakukan pelemparan wajan, tempat sampah, serta mengucapkan kata-kata tidak sopan di area kantor BBWS.

Meski demikian, pihaknya menegaskan tetap mendukung prinsip Keterbukaan Informasi Publik dan memberikan akses kepada media untuk meliput kegiatan tersebut.

BACA JUGA : Gumuk Pasir dan Sumbu Filosofis Dinilai Rusak, Keraton Jogja Usulkan untuk Lakukan Penataan Ulang

BACA JUGA : Lahan Pasir Kini Produktif, Dinas Pertanian Bantul Salurkan Bantuan 5 Ton Pupuk untuk 5 Kelompok Tani

Sebagai tindak lanjut, BBWS Serayu Opak telah melakukan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DIY dan sejumlah instansi terkait perizinan pertambangan pada Kamis (16/10/2025).

“Kami telah berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik dan menampung masukan dari berbagai pihak. Selanjutnya, kami bersama Forkopimda akan meminta waktu audiensi dan melaporkan hasil pembahasan kepada Gubernur DIY,” jelas Maryadi.

Pihaknya berharap seluruh pihak dapat menahan diri dan bersama-sama mencari jalan keluar yang sesuai dengan ketentuan hukum, tanpa mengabaikan aspek keselamatan lingkungan dan kepentingan masyarakat sekitar sungai.

Diberitakan sebelumnya, ratusan penambang dari PPPS menggelar aksi di depan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) DIY, Rabu (15/10/2025). 

BACA JUGA :  Dukung Irigasi di Kawasan Pertanian DIY, Sri Sultan Minta BBWSO Bangun Lima Embung

BACA JUGA : Komisi A DPRD Bantul Dorong Agar BBWSO Segera Tangani Kerusakan Groundsill Srandakan

Aksi protes ini dipicu oleh penolakan terhadap aturan baru yang melarang penggunaan alat bantu dalam Izin Pertambangan Rakyat (IPR). 

Sejak pukul 10.00 WIB, massa penambang berdatangan membawa puluhan truk yang diparkir berjajar di sepanjang Jalan Solo Km 6, Sleman. 

Aksi itu sempat menyebabkan kemacetan panjang di kawasan tersebut. Situasi sempat memanas ketika sejumlah truk memblokir halaman kantor BBWSSO DIY dan akses jalan di depannya. Namun ketegangan mereda setelah negosiasi antara perwakilan penambang dan petugas Satlantas, hingga akses jalan kembali dibuka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: