ASPI Soroti Kesejahteraan Itik Petelur, Dari Kandang Baterai hingga Tren Bebas Sangkar
Foto bersama peserta seminar “Masa Depan Peternakan Itik Petelur, Kesejahteraan Hewan dan Peluang Pasar” di Grhatama Pustaka Yogyakarta.--Foto: HO (ASPI)
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Across Species Project Indonesia (ASPI), lembaga non-profit yang berfokus pada kesejahteraan hewan ternak, menyoroti praktik pemeliharaan itik petelur yang kian banyak menggunakan sistem kandang baterai.
Dalam seminar bertajuk 'Masa Depan Peternakan Itik Petelur, Kesejahteraan Hewan dan Peluang Pasar' di Perpustakaan Grhatama Pustaka, Yogyakarta, Jumat (19/9/2025), ASPI menegaskan perlunya perubahan menuju praktik yang lebih ramah hewan.
Acara tersebut diikuti 66 peserta, mulai dari peternak itik petelur DIY, akademisi, mahasiswa, dokter Puskeswan, hingga organisasi masyarakat.
Tujuan seminar adalah mendorong kesadaran dan praktik peternakan yang sejalan dengan tren global bebas sangkar (cage-free) serta peluang pasar yang lebih luas.
BACA JUGA : 5 Rekomendasi Kuliner Nasi Telur Enak di Jogja, Menu Sederhana yang Selalu Disukai
BACA JUGA : ‘Telur Bahagia’ GENTING Sleman: Kolaborasi Baznas dan Bank Sleman Percepat Penurunan Stunting Anak
“Kami ingin membuka ruang diskusi tentang bagaimana praktik peternakan bisa lebih memperhatikan kesejahteraan hewan, khususnya itik petelur,” kata Dhiani Probhosiwi, salah satu pendiri sekaligus Co-Executive Director ASPI.
Menurutnya, isu kesejahteraan itik petelur sering luput dari perhatian publik, padahal sistem kandang baterai memberi dampak serius.
“Pada sistem ini, ruang gerak itik sangat terbatas, bahkan tak lebih luas dari sebuah iPad atau laptop 13 inci,” ucapnya.
Ia menambahkan, keterbatasan tersebut membuat itik tidak bisa mengekspresikan perilaku alaminya, seperti bersarang, merapikan bulu, merentangkan sayap, atau sekadar berjalan bebas.
“Kesejahteraan hewan bukan sekadar soal pakan dan produktivitas. Ada aspek penting lain seperti ruang gerak, akses air, dan kualitas udara,” tuturnya.
Ia menekankan, penerapan prinsip kesejahteraan hewan tidak hanya berdampak pada kualitas hidup itik, tetapi juga kualitas telur yang dihasilkan.
“Telur dari sistem yang lebih ramah hewan terbukti memiliki nilai tambah di pasar, baik dari segi keamanan pangan maupun daya saing,” ujarnya.
DIY Dorong Peternakan Itik Ramah Hewan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY menekankan pentingnya penerapan kesejahteraan hewan dalam peternakan itik petelur.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: