Muhammadiyah Dukung Transformasi UMKM, Pemda DIY: Kesempatan yang Sangat Istimewa
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, saat memberikan keterangan dalam pembukaan Muhammadiyah Jogja Expo 2025 di JEC, Bantul--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
Kolaborasi, inovasi, kreativitas, dan adaptasi menjadi kunci menghadapi perubahan pasar.
“Kolaborasi itu adalah kata kunci. Kita tidak bisa sendiri-sendiri, tapi harus terus melakukan inovasi, kreativitas, dan adaptasi,” imbuhnya.
Punya Market Potensial untuk UMKM
Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, Muhammadiyah telah memfasilitasi banyak aspek yang dibutuhkan pelaku UMKM, termasuk pemasaran dan digitalisasi.
“Semua hal itu tadi juga sudah difasilitasi Muhammadiyah,” sebutnya.
Ia menilai, tantangan utama UMKM saat ini adalah kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar. Oleh sebab itu, kolaborasi dan kreativitas menjadi kunci agar UMKM tetap bertahan.
“UMKM ini mestinya harus kita kuatkan bersama-sama. Kata kunci utamanya adalah kolaborasi,” ujarnya.
Menurut dia, UMKM tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
“Maka, harus ada kolaborasi, inovasi, kreativitas, serta adaptasi. Karena permintaan pasar selalu berubah, kita harus sigap menanggapi,” jelasnya.
Lebih jauh, ia melihat Muhammadiyah bukan hanya menjadi mitra strategis, tetapi juga market potensial bagi UMKM. Hal ini terlihat dari keragaman pengunjung di MCE 2025.
“Di Muhammadiyah Jogja Expo ini, pengunjungnya sangat variatif: dari sisi pendidikan, usia, hingga latar belakang. Ada anak muda, pelajar, hingga orang tua,” tambahnya.
Menurutnya, keragaman itu memberi peluang bagi UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan konsumen.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: