GIK UGM Hadirkan Pameran 'Mampir Gelanggang', Sajikan 138 Karya Visual dari 18 Seniman
Sebanyak 138 karya antologi visual dari 18 seniman dipamerkan dalam ajang Galeri Bulaksumur bertajuk “Mampir Gelanggang”, yang digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), pada 5–20 September 2025.--dok. UGM
SLEMAN, diswayjogja.id – Sebanyak 138 karya antologi visual dari 18 seniman dipamerkan dalam ajang Galeri Bulaksumur bertajuk “Mampir Gelanggang”, yang digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), pada 5–20 September 2025.
Pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara Sedekat Imaji Rupa dan GIK UGM, mengusung tema besar “Memulai dari Titik Singgah”.
Head of Program Experience GIK UGM, Aji Wartono, menuturkan pameran ini menjadi upaya menggali kembali ruh sejarah Gelanggang Mahasiswa sebagai ruang budaya, ekspresi, dan interaksi lintas disiplin yang pernah hidup kuat di lingkungan UGM.
“UGM tidak hanya berpikir secara akademik, tapi juga mengangkat sisi humanis melalui kesenian dan kebudayaan. Di balik sejarah Gelanggang, UGM sudah merintis dari awal sisi seninya. Hal itu bisa mengasah segi humanis yang perlu terus dipertahankan,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).
BACA JUGA : Soroti Soal Sampah, Kedai Kebun Forum Gelar Pameran 'Uwuhmu Tekan Ndi'
BACA JUGA : Pameran Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Benteng Vredeburg, Ada Sejarah Hubungan Indonesia - Australia
Managing Director Sedekat Imaji Rupa, Arianti Nugrahani, mengatakan pameran “Mampir Gelanggang” adalah babak pertama dari empat siklus yang akan dilangsungkan, yaitu Mampir, Rasan-rasan Berkumpul, Pulang serta Datang.
"Empat babak ini menggambarkan siklus kehidupan mahasiswa yang pernah berdinamika di Gelanggang. ‘Mampir’ merefleksikan mahasiswa sebagai pendatang yang belajar dan membentuk jati diri," jelas Arianti.
Sementara ‘Rasan-rasan Berkumpul’ mencerminkan interaksi dan diskusi, ‘Pulang’ adalah saat kembali membawa kenangan, dan ‘Datang’ menggambarkan dedikasi kembali untuk masyarakat.
Konsep tersebut juga terinspirasi dari sejarah Gelanggang Mahasiswa, Gedung Purna Budaya, dan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), yang sejak dulu menjadi simpul kreativitas di UGM.
BACA JUGA : Libatkan 44 Anak dan Remaja, Pameran Seni Kontemporer ARTJOG Kids Dukung Imajinasi Anak
BACA JUGA : Pameran SciArt 8.0 di Benteng Vredeburg Tampilkan Lukisan Potret 20 Ilmuwan Inpiratif
Pameran ini mempertemukan karya dari 18 seniman lintas generasi dengan menyuguhkan 138 karya dengan beraga narasi.
Seniman tersebut diantaranya Tempa, Anton Afganial, Hendra “HeHe” Harsono, Mahaputra Vito, Vendy Methodos, Mutiara Riswari, Risao Pambudi, hingga Nasirun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: