Pameran Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Benteng Vredeburg, Ada Sejarah Hubungan Indonesia - Australia
Pameran bertajuk "Two Nations: A Friendship is Born" resmi digelar di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, mulai 8 Agustus 2025 hingga 10 September 2025.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pameran bertajuk "Two Nations: A Friendship is Born" resmi digelar di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, mulai 8 Agustus 2025 hingga 10 September 2025.
Peresmian dilakukan langsung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, Selasa (12/8/2025), bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
Pameran ini menyoroti dukungan kuat Australia terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui dokumentasi sejarah seperti foto, surat, laporan berita, serta kenangan pribadi warga kedua negara yang terlibat pada masa itu.
Tak lama setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Australia tercatat sebagai negara asing pertama yang mengirim misi diplomatik untuk bertemu Presiden Soekarno.
BACA JUGA : Pameran SciArt 8.0 di Benteng Vredeburg Tampilkan Lukisan Potret 20 Ilmuwan Inpiratif
BACA JUGA : Hanya Lima Hari, Pameran Lawatan Nusaraya 2025 Hadirkan Identitas Puluhan Kota Pusaka Se-Indonesia
Langkah tersebut menjadi pintu awal keterlibatan Australia dalam diplomasi internasional, termasuk saat Indonesia memilih Australia sebagai perwakilan dalam perundingan di PBB yang berujung pada pengakuan kedaulatan.
Selain dukungan diplomatik, masyarakat Australia kala itu juga menunjukkan solidaritas melalui aksi nyata. Salah satunya terlihat dalam blokade “Armada Hitam”, ketika para pekerja pelabuhan Australia menolak memuat kapal-kapal Belanda. Banyak warga Australia juga secara sukarela membantu perjuangan rakyat Indonesia di berbagai bidang.
“Sejak awal, hubungan kita adalah kemitraan dengan tujuan bersama. Sebuah ikatan antara masyarakat kita, sekaligus ikatan antara kedua bangsa kita. Pameran ini menceritakan kisah solidaritas, diplomasi, dan persahabatan erat yang terus berlanjut hingga kini,” ujar Rod Brazier.
Pameran ini juga menampilkan kisah tokoh-tokoh penting dalam sejarah hubungan kedua negara. Di antaranya Molly Bondan, penulis asal Australia yang pindah ke Yogyakarta pada 1947 dan mendedikasikan hidupnya untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA : Libatkan 44 Anak dan Remaja, Pameran Seni Kontemporer ARTJOG Kids Dukung Imajinasi Anak
BACA JUGA : Ada 126 Foto dari 25 Jurnalis, PFI Yogyakarta Gelar Pameran Foto 'Sing Penting Madhang'
Ada pula Tom Critchley, diplomat Australia yang memainkan peran strategis dalam membangun hubungan diplomatik dan memperjuangkan keadilan serta kesetaraan dalam proses penyerahan kedaulatan Indonesia.
Melalui koleksi yang dikurasi secara khusus, pengunjung dapat melihat potret nyata bagaimana diplomasi dan solidaritas lintas negara berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: