Ini Permintaan Bupati Sleman Harda Kiswaya Soal Stadion Maguwoharjo yang Digunakan PSIM Jogja

"Nah ini sehingga saya masih menunggu manajemen PSIM. Kalau tidak ada jaminan, saya tidak berani. Nanti saya akan matur Ngarsa Dalem bahwa kondisinya seperti ini," terang Harda. 

Berkaitan dengan suporter yang tak mengizinkan jika PSIM Jogja berlaga di Stadion Maguwoharjo, Harda bakal mempertimbangkan  dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.    

BACA JUGA : Tambah Amunisi Dua Pemain Asing Muda, Rahmatsho dan Deri Corfe Gabung PSIM Jogja

BACA JUGA :  Ze Valente Kembali ke Yogyakarta, Resmi Gabung PSIM Jogja

"Tentu ini jadi pertimbangan (penolakan). Jangan sampai malah nanti ada korban lagi. Karena, sejarah sudah ada, kalau tidak salah dua supporter meninggal. Ini harga yang sangat mahal untuk saya. Sehingga saya hati-hati, saya tetap ndherek (ikut) titah Ngarsa Dalem berkaitan dengan hal-hal itu, yang harus dijamin seperti keamanannya betul-betul ingin saya wujudkan," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyebutkan PSIM Jogja bisa bermain di Stadion Maguwoharjo, jelang laga Super League 2025/2026. 

Stadion Maguwoharjo, kata Sri Sultan, bisa digunakan oleh siapapun yang hendak menyewa karena merupakan milik pemerintah daerah. 

Berkaitan klub Laskar Mataram yang saat ini belum mendapatkan kepastian berkaitan dengan home base, Sri Sultan berharap PSIM bisa menggunakan stadion Maguwoharjo. 

BACA JUGA : PSIM Jogja Rekrut Bomber Haus Gol Asal Slovenia Nermin Haljeta

BACA JUGA : Rafinha dan Yusaku, Dua Pemain Asing yang Setia Bertahan di PSIM Jogja

"Ya, kan terserah pemda daerah. Mosok kabeh bangun stadion hanya untuk rakyatnya sendiri. Sleman kan bagian dari DIY. Ya kan?" ujar Sri Sultan ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (24/7/2025). 

Sri Sultan menyebutkan penggunaan stadion Maguwoharjo bisa digunakan oleh klub manapun asalkan bisa menyewa sesuai ketentuan.

"Kan bukan gratis. Mosok disewa sama dari luar Jogja, yang lain boleh, malah dengan PSIM ndak bisa. Kan ndak ada logika. Ya terserah Pemdanya (Pemerintah Kabupaten Sleman). Wong rak gratis, nek gratis ya itu masalahnya lain, (Ya tidak gratis, kalau gratis berbeda masalahnya)," tutur Sri Sultan. 

Sumber: