Jadi Daya Tarik Wisata, 90 Becak Listrik Dihadirkan di Kawasan Malioboro

Jadi Daya Tarik Wisata, 90 Becak Listrik Dihadirkan di Kawasan Malioboro

Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istiimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengampanyekan penggunaan penggunaan becak kayuh bertenaga listrik di kawasan Malioboro, Jumat (18/7/2025). --Dok. Pemkot YK

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengampanyekan penggunaan penggunaan becak kayuh bertenaga listrik di kawasan Malioboro, Jumat (18/7/2025). 

Becak kayuh bertenaga listrik merupakan kendaraan ramah lingkungan sehingga diharapkan bisa mengurangi emisi karbon dan mendukung Malioboro sebagai kawasan sumbu filosofi Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan Malioboro adalah kawasan yang banyak manusianya pada saat-saat tertentu sehingga kebutuhan oksigennya juga besar. 

Namun masalahnya, produksi karbon atau CO dari gas buang kendaraan di kawasan itu juga besar pada saat-saat tertentu. Kondisi itu secara biologis juga tidak sehat jika produksi karbon terlalu besar.

BACA JUGA : Dukung Ramah Lingkungan, Becak Bertenaga Listrik Bakal Diluncurkan di Malioboro 18 Juli 2025

BACA JUGA : Dukung Gerakan Ramah Lingkungan, Muhammadiyah Luncurkan Becak Listrik di Yogyakarta

“Oleh karena kita harus dukung bahwa Malioboro ini harus betul-betul emisi karbon seminimal mungkin. Salah satu caranya adalah dengan becak listrik atau becak kayuh. Saya kira itu komitmen yang harus sama-sama disadari,” ujar Hasto disela kampanye becak bertenaga listrik di Malioboro.

Hasto juga telah berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait Malioboro, di mana salah satunya persoalan penyediaan kantong parkir untuk becak dan andong sekaligus servis kendaraan. 

Salah satu servisnya adalah pengisian daya listrik untuk becak bertenaga listrik di kawasan Malioboro. Namun, titik-titik kantong parkir becak andong di kawasan Malioboro masih terbatas.

“Salah satu servisnya untuk nge-charge (becak listrik). Kita harus menentukan di titik-titik mana ada kantong untuk nongkrong andong, becak dan bisa servis. Kalau andong kuotanya hanya enam puluh, becak tentu terbatas. Tidak boleh memenuhi sampai mengganggu pejalan kaki. Kita (akan) tentukan titik servisnya,” jelasnya. 

BACA JUGA : Naik Andong dan Becak Kayuh, 50 Finalis Miss Mega Bintang Promosi Kampung Wisata Sumbu Filosofi

BACA JUGA : Jaga Eksistensi Kendaraan Tradisional, Pemda DIY Serahkan 50 Becak Kayuh Bertenaga Alternatif Listrik

Hasto berharap dengan adanya becak listrik, nantinya becak motor di Malioboro akan dibatasi secara bertahap, pihaknya mengakui pesoalan becak motor harus mempertimbangkan banyak faktor. 

Termasuk mengatur arus lalu lintas di sirip-sirip jalan Malioboro yang  menurutnya sangat menentukan skenario yang akan dilakukan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: