Becak Listrik vs Bentor, DPRD DIY Nilai Transportasi Lama Tak Penuhi Standar

Becak Listrik vs Bentor, DPRD DIY Nilai Transportasi Lama Tak Penuhi Standar

Sejumlah becak listrik dihadirkan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (18/12/2025), di mana Pemda DIY mendapatkan bantuan sebanyak 50 becak listrik dari PT KAI.--Dok. Pemda DIY

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Imam Taufik, menyatakan dukungannya terhadap rencana pengadaan becak listrik sebagai bagian dari transformasi transportasi ramah lingkungan di kawasan Malioboro. 

Menurutnya, keberadaan becak listrik dinilai lebih layak dibandingkan becak motor (bentor) yang saat ini masih beroperasi.

Imam Taufik menilai, rencana tersebut menunjukkan sikap akomodatif Pemerintah Daerah DIY terhadap pengembangan transportasi hijau sekaligus dapat menjadi ciri khas baru bagi Malioboro sebagai kawasan wisata unggulan.

“Dengan rencana pengadaan becak listrik, saya sangat setuju. Ini menunjukkan keberpihakan pemda terhadap transportasi ramah lingkungan dan memberi identitas khusus bagi DIY, terutama di kawasan Malioboro,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD DIY, Jumat (19/12/2025).

BACA JUGA : Sri Sultan Uji Coba Becak Listrik, Tegaskan Bentor Akan Dihapus dan Dimusnahkan

BACA JUGA : Penertiban Bentor di Yogyakarta, Pemda DIY Percepat Program Becak Kayuh Tenaga Alternatif

Selain aspek lingkungan, Imam Taufik menekankan pentingnya keberadaan becak listrik sebagai penopang ekonomi para pengayuh becak. 

Dia berharap transportasi tersebut ke depan dapat menjadi tulang punggung penghidupan yang lebih layak bagi para pelaku becak di Yogyakarta.

“Yang paling penting, becak listrik ini benar-benar bisa menjadi harapan dan tulang punggung ekonomi pengayuh becak agar mereka bisa hidup layak di DIY,” katanya.

Terkait kemungkinan becak listrik menggantikan bentor, Imam Taufik menilai secara teknis bentor memang sudah tidak memenuhi standar, terutama dari sisi lingkungan. Mayoritas bentor menggunakan mesin lama yang menghasilkan polusi tinggi.

BACA JUGA : Bentor dan Bajaj Online Masih Beroperasi, Hasto: Itu Transportasi Tradisional Jogja?

BACA JUGA : Klarifikasi Max Auto Soal Bajaj Online di Jogja, Minta Aturan Transportasi yang Adil

“Secara teori, bentor itu umumnya memakai mesin lawas, sehingga dari aspek polusi sudah tidak memenuhi standar. Karena itu, perlu kajian mendalam, termasuk dari sisi ekonominya,” jelasnya.

Dia juga menyinggung uji coba becak listrik yang pernah dilakukan pada 2022 lalu, dengan jumlah sekitar 50 hingga 100 unit. Namun hingga kini, keberadaan becak listrik tersebut dinilai belum terlihat optimal di lapangan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: