Peringati Hardiknas 2025, Mahasiswa Demo Tolak Militer Masuk Kampus

Peringati Hardiknas 2025, Mahasiswa Demo Tolak Militer Masuk Kampus

Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi damai menolak militerisasi masuk ke ruang pendidikan, di depan gerbang gedung DPRD DIY Jumat (2/5/2025) sore. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi damai menolak militerisasi masuk ke ruang pendidikan, di depan gerbang gedung DPRD DIY, Jumat (2/5/2025) sore.

Ketua BEM KM UGM, Trio Ardianto, menyebutkan aksi damai tersebut dilakukan sebagai momentum Hari Pendidikan Nasional yang diperingati dengan keprihatinan mendalam, di mana kebijakan militerisasi ruang pendidikan semakin mengancam kebebasan akademik.

"Selain kedaulatan kampus sebagai ruang kritis, yang dituntut pada aksi hari ini kita menyoroti terkait efisiensi yang sudah dampaknya itu sudah sangat terlihat jelas. Misal di UNY itu kegiatan ormawa itu sudah dipotong sampai 50 persen," ujarnya disela aksi damai.

Menurutnya, kampus merupakan ruang berpikir kritis, dan bukan barak militer sehingga kebebasan akademik dinilai pihaknya untuk tidak diintervensi. 

BACA JUGA : Peringati May Day, Ada 13 Tuntutan Aksi Majelis Pekerja Buruh Indonesia DIY

BACA JUGA :  Aksi May Day, Massa Deklarasi Tolak Penggusuran Parkir ABA dan Lempuyangan

"Ini adalah aksi yang kami galang secara damai, karena kami ingin memperingati pendidikan sebagai salah satu masalah terbesar di Indonesia," katanya.

Orasi-orasi disampaikan, kata Trio, oleh berbagai elemen untuk menandai bahwa pendidikan bukan menjadi prioritas pembangunan di Indonesia.

Trio menambahkan, begitu banyak masalah harus diselesaikan dan masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR), namun malah pemerintah tidak memberikan sikap seolah-olah pendidikan menjadi prioritas.

"Dan melalui aksi damai ini juga kami secara sangat rendah hati dan sudah melakukan komunikasi supaya boleh masuk ke gedung DPRD DIY. Padahal ini merupakan gedung yang dibangun dengan uang pajak rakyat dan yang akan masuk ini ya rakyat," terangnya. 

BACA JUGA : Demo UU TNI Berakhir Ricuh, Sri Sultan: Sampaikan Aspirasi, Jangan Merusak

BACA JUGA :  Ribuan Massa Aliansi Jogja Memanggil, Serukan Demokrasi Kerakyatan

Sementara itu, koordinator aksi, Edison, menyoroti ketika militer masuk kampus.Tidak hanya sebagai pengajar, tapi juga sebagai mahasiswa yang tidak bisa melepaskan atribut militeristiknya.

"Sehingga itu menjadi semacam keresahan bersama terkait apa yang sebelumnya telah menjadi tuntutan yaitu TNI yang secara nyata telah berhasil masuk ke koridor kampus kita, ke koridor pendidikan kita. Ini tentu juga menjadi tuntutan supaya didengar oleh pemerintah," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: