Frekuensi Abrasi Meningkat, Amartha dan Relawan Gen Z Hijaukan Pantai Baros

Sabtu 06-12-2025,19:14 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

BANTUL, diswayjogja.id - Ancaman abrasi akibat perubahan iklim dan naiknya permukaan laut kembali menjadi perhatian di kawasan pesisir selatan Bantul. 

Menyikapi kondisi tersebut, Amartha bersama komunitas lingkungan dan ratusan relawan Gen Z melakukan penanaman 5.000 bibit pohon mangrove di Pantai Baros, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Bantul, Sabtu (6/12/2025).

Berdasarkan kajian BPBD Bantul, hampir seluruh wilayah pesisir mengalami abrasi dengan jarak terjauh mencapai 96 meter dan laju rata-rata 2,3 meter per tahun. 

Kondisi itu dipicu oleh meningkatnya badai siklon dan berkurangnya suplai sedimen sungai, sehingga Amartha berinisiatif melakukan aksi penanaman mangrove.

BACA JUGA : Rayakan Milad, Unisa Yogyakarta Tanam 58 Pohon dan Gelar Festival Budaya

BACA JUGA : Wabub Tanam Pohon Kelapa Hibrida, Sleman Mulai Bangun Pohon Kehidupan untuk Masa Depan

Chairman Amartha.org, Aria Widyanto, menyebutkan pendekatan tersebut selaras dengan riset Climate Resilience Research 2025 yang mencatat 77 persen pelaku UMKM terdampak cuaca ekstrem, terutama perempuan pengusaha mikro di wilayah pesisir.

Pihaknya kini telah lebih dari 15 tahun fokus pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Risiko perubahan iklim dapat mengancam kesejahteraan para pelaku UMKM. Karena itu intervensi lingkungan seperti ini adalah investasi jangka panjang agar mereka tetap memiliki peluang berkembang,” ujarnya disela aksi penanaman bibit mangrove. 

Aria menjelaskan bahwa keterlibatan generasi muda dalam kegiatan ini adalah upaya menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan. Sekitar 80 relawan dari Jakarta, Jawa Tengah, dan DIY turut serta bersama warga lokal dan petani di Baros.

BACA JUGA : Kolaborasi Hijau, Sleman dan Jasa Marga Tanam 1.500 Pohon untuk Wariskan Harapan Generasi Mendatang

BACA JUGA : Megawati Tanam Pohon Bodhi di UGM, Penyerap Karbon Tinggi untuk Lawan Perubahan Iklim

Pantai Baros merupakan salah satu wilayah yang telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi bakau seluas 132 hektare. Namun luas hutan bakau yang telah tumbuh baru 3,29 hektare. Minimnya tutupan vegetasi membuat kawasan tersebut rawan tergerus ombak.

Direktur Utama Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT), Ganis Riyan Effendi, yang menjadi mitra kolaborasi penanaman, menyebut perubahan garis pantai di Baros sudah terjadi dari tahun ke tahun.

“Menjaga bakau bukan hanya soal menahan abrasi, tetapi memastikan ada peluang usaha yang bisa kembali tumbuh dari ekosistem yang sehat,” terangnya. 

Kategori :