Namun Umi menegaskan bahwa pembatasan tidak bisa disebut berdasarkan tonase tertentu karena tidak ada data kekuatan teknis asli dari jembatan yang dibangun pada masa kolonial tersebut.
BACA JUGA : Ribuan Mahasiswa Teknik Sipil Adu Inovasi Jembatan dan Gedung di UNY
BACA JUGA : Kebijakan Malioboro Tanpa Kendaraan Dievaluasi, Pedagang Keluhkan Turunnya Transaksi
“Kami tidak bisa bicara berapa ton. Tidak ada datanya dari masa Belanda. Tetapi kami batasi dulu kendaraan besar seperti bus dan truk,” katanya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa kendaraan dilarang berhenti di atas jembatan, terutama saat terjadi kepadatan long weekend atau libur Nataru.